Kakak Beradik di Bombana Patungan Bangun Mesjid
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Banyak cara yang dilakukan untuk menunjukkan bakti kepada orang tua. Salah satunya seperti dilakukan Hj. Sidar, Ir. Asdar darwis, ST., M.S.P, Sukmawati, S.IP, M.M, Sarnida Wati, S.Kom, serta dr Muh Asyur Defatu Rahman
Sebagai wujud bakti kepada sang ibu yang meninggal, lima bersaudara ini membangun mesjid di kampung halamannya, Kelurahan Bambaea, Kecamatan Poleang Timur, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Bediri diatas lahan keluarga dengan luas tanah 800-an meter persegi, mesjid yang dibangun kakak beradik ini diberi nama Ummu Adzima yang artinya ibu yang hebat.
Sejak awal November lalu, mesjid hasil patungan lima bersaudara ini sudah bisa difungsikan. Tidak main-main, seremoni peresmian mesjid “ibu yang hebat” itu dilakukan Penjabat Bupati Bombana, Ir Burhanuddin, ketua tim penggerak PKK, Hj Fatmawati Kasim Marewa dan dihadiri Forum komunikasi pimpinan daerah di Kabupaten Bombana, Selasa, 1 November 2022.
Muhammad Andi Alamsyah, Ketua Panitia Pembangunan Mesjid Ummu Adzima mengatakan pembangunan masjid dimulai awal Januari 2022, bertepatan dengan 40 hari, kepergian mertuanya, Hj Sitti Rupsiana. Kata Andi Alamsyah, mertuanya ini meninggal dunia, Rabu, 24 November 202I. Almarhumah meninggalkan suami bernama Haji Darwis yang kerap disapa Ambo Aji, lima anak dan lima menantu beserta 12 cucu-cucunya.
“Sesaat sebelum almarhumah meninggal, berpesan (berwasiat) kepada kami agar sering-seringlah membaca Alqur’an dan jangan tinggalkan shalat sebelum ajal menjemput.
Sehingga kami, ke-lima anak dan kelima menantu berembuk berniat ingin membangunkan Mesjid ini,” kata Alamsyah mengingat kembali pesan mertuanya itu, saat menyampaikan sambutannya sebelum mesjid Ummu Adzima diresmikan.
Andi Alamsyah menambahkan, mesjid ini dedikasikan untuk almarhumah tercinta, sebagai bentuk jalan bakti kepada almarhumah. Dan semoga bisa menjadi amal jariah dan doa-doa baik yang dipanjatkan dari masjid ini, membawa ampunan dosa dan pahala surga bagi almarhumah dan bagi banyak orang lain.
Alamsyah menuturkan, lahan pembangunan mesjid merupakan tanah keluarga yang sudah dihibahkan. Luasnya 25 X 33 = 852 meter persegi. Sedangkan luas badan Mesjid 12×13 = 156 meter persegi. Biaya yang digunakan untuk pembangunannya sekitar 700 juta rupiah.
Pj Bupati Burhanudin mengatakan, pembangunan mesjid Ummu Adzima.yang di bangun swadaya oleh keluarga Haji Darwis merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat, khususnya di Bambaea dan Poleang Timur. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Tenggara ini, juga merasa terharu karena ada satu keluarga yang saling bahu membahu membangun rumah Allah.
Perbuatan ini merupakan sesuatu yang sangat mulia seperti yang di sampaikan Nabi Muhammad SAW bahwa, apabila ada yang membangun mesjid atau menghidupkan masjid maka Allah SWT akan membalas yang serupa di surga. “Ini merupakan satu amal jariah karena bisa digunakan untuk beribadah oleh masyarakat umum. Insya Allah seluruh amal jariahnya akan berjalan terus sampai di akhirat. Ini suatu kehormatan bagi saya bisa meresmikan mesjid ini,” ungkap Burhanuddin.
Penulis dan editor : Adhi