Pemuda Asal Kolono Jadi Wisudawan Terbaik UHO, Ini Tips Belajarnya

KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Seperti biasa dalam perhelatan wisuda pasti ada prestasi tersendiri untuk wisudan/wisudawati terbaik, baik itu di fakultas masing-masing maupun terbaik se-universitas. Kali ini, gelar itu disandang dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) berhasil meraih gelar wisudawan terbaik tingkat universitas. Adi Kurniawan Wibowo mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) angkatan 2014 berhasil menjadi lulusan terbaik pada Program Sarjana (S1) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.94 dengan lama studi 4 tahun 2 bulan.
Pemuda yang berasal dari Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Kecamatan Kolono, Desa Wawoosu itu, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Warijan dan Sunarsih. Dia diumumkan menjadi wisudawan terbaik dalam rapat senat terbuka yang diikuti 757 orang peserta wisudawan/wisudawati periode Juli s/d Oktober 2018 pada gelombang ke II, Rabu, 31/10/2018 di Gedung Auditorium Mokodompit UHO.
Saat ditemui diakhir acara senat terbuka ia mengaku sangat senang bisa menjadi lulusan terbaik Universitas. “Tentu saya pribadi sangat senang dan bahagia bisa menjadi lulusan terbaik universitas, serta saya juga senang dapat membanggakan orang tua saya lewat prestasi yang sederhana ini. Iyah walaupun ini prestasi yang sangat kecil, lumayanlah untuk mengukir senyum diwajah orang tua saya,” tutur Adi dengan penuh senyuman kebanggaan.
Selain itu, ia juga memberi tips cara belajar sehingga ia dapat menjadi lulusan terbaik UHO. “Cara belajar saya sederhana saja setelah kita membuat rencana atau langkah-langkah kedepan untuk prestasi belajar kita. Secepatnya kita harus merealisasikannya dan kalau ada tugas cepat diselesaikan dan dikumpul tepat waktu serta jangan pernah ditumpuk-tumpuk, karena kalau ditumpuk-tumpuk hasilnya juga kurang maksimal dan nilai yang kita dapatkan juga akan ikut berpengaruh,” paparnya.
Selain menerapkan tips diatas Adi juga mengatakan bahwa dirinya juga suka belajar kelompok sama teman-temannya karena bisa sambil sharing bertukar pikiran dengan teman-temannya yang lain. Jadi bukan sekedar kumpul-kumpul kosong, karena ia mempunyai motivasi.
“Motivasi saya ingin cepat-cepat menyelesaikan study sehingga dapat mengurangi beban orang tua saya jadi belajarnya lebih rajin. Kuliahnya lebih rajin dan sehingga beginilah sampai saat ini, seperti pepatah bilang apa yang kita tanam, itu yang akan kita tuai,” tutup Adi. (Febry)