10 SMK di Sultra Berstatus Sekolah Pusat Keunggulan
LENTERASULTRA.COM- Jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak sedikit. Sampai akhir tahun 2022 ini mencapai 170 sekolah. Dari jumlah tersebut, 10 SMK di wilayah Bumi Anoa masuk dalam sekolah Pusat Keunggulan (PK).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Asrun Lio melalui Kepala Bidang Kepala bidang pembinaan SMK/ Pendidikan Khusus, Johanes H Bawondes mengatakan, dari 17 kabupaten dan kota di Sultra yang memiliki sekolah kejuruan swasta maupun negeri, hanya 6 daerah yang memiliki SMK Pusat Keunggulan. Itupuan hanya satu dan paling banyak tiga sekolah yang masuk Pusat Keunggulan di setiap daerah.
Enam daerah yang memiliki SMK Pusat Keunggulan rinci Johanes yakni, Kota Kendari. Di ibu kota provinsi ini tercatat paling banyak memiliki SMK Pusat Keunggulan. Jumlahnya ada empat sekolah, yaitu SMK 2, 3, 4 dan 5. Di Kolaka ada SMK Baula, di Konawe, SMK 1 Konawe. Sementara tiga daerah lain yang memiliki SMK Pusat Keunggulan adalah Baubau, SMK 3, Mina, SMK Swasta Tampo serta Kolaka Utara, SMK 1.
Johanes menambahkan program SMK Pusat Keunggulan merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja. Hal ini, diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, yang akhirnya menjadi SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulim SMK 3 Kendari mengatakan, program perhotelan merupakan salah satu yang membuat SMK 3 masuk sekolah PK. Ada lima jurusan yang dibuka dalam program unggulan perhotelan. Yakni, jurusan busana, kecantikan, boga, tehnik Komputer dan jaringan. SMK 3 masuk sekolah PK sejak tahun 2021.
Dengan status sekolah PK, SMK 3 mendapatkan bantuan pembangunan fisik maupun non fisik dari Kementerian Pendidikan. Salah satunya adalah pembangunan ruang praktek siswa (RPS) hospitality jurusan perhotelan. Sementara bantuan non fisik berupa peningkatkan kualitas guru melalui pelatihan pembelajaran, penyusunan kurikulum hingga update pengetahuan teknologi. “Tahun 2022 ini, bantuan non fisik yang diterima lagi adalah guru diikutkan magang di Semarang, Jawa Tengah selama satu bulan,” ungkap Saharuddin, saat ditemui di kantornya, Senin, 14 November 2022. (ADV)