190 Honorer di Wakatobi Tak Masuk Data BKD
LENTERASULTRA.com-Nasib tenaga honorer di berbagai daerah di Indonesia ternyata relatif sama. Ada-ada saja masalah yang mereka hadapi. Di Wakatobi misalnya, ada 93 honorer yang nasibnya tak jelas tahun mendantang karena SK-nya belum diperpanjang.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat yang melakukan pendataan tenaga honorer kategori dua (K2) yang telah mengikuti seleksi pada tahun 2013 dan 2014 mencatat ada 578 orang. Sayangnya, tak semuanya mendapatkan perpanjangan SK.
Setidaknya ada 190 orang honorer K2 yang sampai sekarang belum mendapatkan perpanjangan SK. Di sisi lain, Pemkab Wakatobi justru menerima honorer baru yang anggarannya dibebankan di APBD.
Terkait hal ini, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Wakatobi Drs. La Ode Hajifu mengatakan, kasus itu terjadi karena pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak mendaftarkan honorer K2 yang bekerja di instansinya.
“Usulan dari dinas dia bekerja tidak ada ke kami. Makanya yang 190 itu tidak masuk namanya ke pemerintah pusat,” kata La Ode Hajifu, Rabu (22/11). Kata dia, dinas yang belum memasukan data tenaga honorer hampir semuanya. “Hampir merata lah. Tetapi yang banyak di dinas kesehatan dan diknas, “ujranya.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wakatobi, juga pernah mengingatkan agar pemerintah daerah mendata kembali tenaga honorer k2 yang belum menerima SK, terutama yang masih aktif. Memasuki tahun 2018 semua tenaga honorer K2 yang masih aktif sudah harus terima SK.
“Jadi, salah satu tujuan kemarin itu, memastikan yang belum terdaftar lewat SK bupati itu masih berapa. Jika datanya sudah lengkap, maka di wajibkan kepada pemerintah daerah dalam hal ini BKD untuk di SK-kan,” ujar anggota DPRD La Moane Sabara, saat dihubungi.(gayus)