Waspada, Begal dan Premanisme di Kendari Merajalela

1,642

 

Dirkrimum Polda Sultra, Kombes La Ode Aris Afatar saat di temui usai acara silaturahmi di salah satu hotel di Kendari, Sabtu (16/11/19)
Foto: Mita/Lenterasultra.

KENDARI, LENTERA SULTRA.COM – Baru-baru ini, tepatnya Jumat malam (15/11/19) telah terjadi tindak kekerasan yang diduga begal. Peristiwa ini mengakibatkan mahasiswi, EN (25), mengalami luka pada bagian belakang leher sebelah kanan. Peristiwa nahas tersebut terjadi di kawasan perumahan dosen UHO.

Mengetahui hal tersebut, Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sultra, Kombes La Ode Aris Afatar mengungkapkan ia baru mengetahui peristiwa tersebut pagi hari, saat korban melapor ke aparat kepolisian. Ia juga mengatakan, korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.

“Alhamdulillah sudah kembali ke rumah, sempat dirawat juga tapi sekarang sudah kembali ke rumah,” kata La Ode Aris saat ditemui usai acara silaturahmi di salah satu hotel di Kendari, Sabtu (16/11/19).

Kombes La Ode Aris Afatar yang baru menjabat selama lima hari mengatakan, masalah begal dan premanisme menjadi perhatian khusus di wilayah Kota Kendari. Ia mengatakan, Sultra harus menjadi tempat yang aman untuk masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Karena tidak ada sesuatu yang nyaman untuk kita perbuat ketika itu tidak aman,” kata La Ode Aris.

Ia menegaskan akan bertindak tegas kepada siapa saja yang membahayakan nyawa masyarakat, membahayakan jiwa atau nyawa seseorang.

La Ode Aris juga mengatakan, kepolisian telah membentuk tim Buru Sergap (Buser) untuk percepatan dari pada kasus-kasus yang menyangkut begal maupun aksi premanisme. Ia menambahkan, apabila masyarakat menemukan atau merasa tidak nyaman, dengan sesuatu yang berpotensi membahayakan nyawa, dapat melaporkan hal tersebut kepada aparat kepolisian.

“Jadi mereka 1×24 jam ada di lapangan, masyarakat silahkan mempergunakan mereka jika ada hal-hal yang ditemukan atau merasa tidak nyaman dalam melaksanakan aktivitas,” jelasnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu takut untuk melakukan aktivitasnya seperti biasa.

“Tentunya bisa deteksi, kami harus mengejar yang bersangkutan jangan sampai mereka juga cepat menghindari kami karena memang kejahatan itu pasti dinamis,” tutupnya.

Reporter: Mita Ayu
Editor: Wuu

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU