Justang, Caleg Peraih Suara Terbanyak Dapil Bombana 1
KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Enam tahun silam, tepatnya awal Juli 2018, gedung DPRD Bombana mendadak heboh. Seorang anak muda yang belakangan diketahui bernama Justang muncul di tengah-tengah rapat paripurna dewan yang turut dihadiri pemerintah. Lelaki yang kala itu usianya 22 tahun tersebut berteriak keras menuntut agar jalan di kampungnya, di Kecamatan Mataoleo diperbaiki. Ia bersitegang dengan semua orang, dan video aksi protesnya itu viral.
Setelah aksi itu, nama Justang mendadak ramai dibicarakan di Bombana. Ia dianggap berani menyuarakan suara rakyat dan layak jadi politisi. Ajakan untuk jadi Caleg pun muncul agar jika terpilih maka ia bisa leluasa bersuara. Tapi viral ternyata tak cukup. Nyatanya ia kalah di Pemilu 2019. Dukungan buatnya hanya terkumpul 844 suara, terpaut 222 suara dengan kolega se partainya yang jadi peraih kursi.
“Kekalahan itulah yang membuat saya belajar dan berbenah, mempersiapkan diri agar lebih bagus lagi di tahun 2024,” cerita Justang, mengingat peristiwa lima tahun lalu saat mencoba peruntungannya di Pemilu 2019. Enam tahun sejak viral, pria yang kini berusia 28 tahun tersebut akhirnya benar-benar bisa terpilih dan duduk di DPRD Bombana untuk periode 2024-2029.
Pemilu 2024 ini, jebolan Teknik Sipil UNM Makassar itu memilih Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai sarana berjuang. Ia kembali mendaftarkan diri sebagai Caleg dari Dapil Bombana 1 yang meliputi Kecamatan Rumbia, Rumbia Tengah, Mataoleo dan Masaloka Raya. Hasilnya benar-benar “meledak”. Ia sukses mengumpulkan 1593 suara, alias berkontribusi 63 persen dari raihan suara PAN di Dapil ini yang mencapai 2507 suara.
Meski belum ada keputusan resmi KPU, tapi dari hasil pleno rekapitulasi di tingkat kecamatan, anak muda yang bermukim di Desa Lora ini hampir dipastikan melenggang mulus ke parlemen. Ia sukses mengungguli kandidat petahana di PAN dari Dapil ini, Abd Rauf yang hanya dicoblos 766 pemilih. Tak hanya itu, dari total 69 Caleg yang bertarung berebut 5 kursi di Dapil ini, Justang tampil sebagai peraih suara terbanyak.
Total suara yang dikumpulkan pria asal Kecamatan Matoleo ini adalah 1593 suara. Hanya Andi Muhammad Khaekal dari PDIP yang mendekatinya yakni 1541 suara. Perolehan terbesar Justang tentu saja dari dukungan warga di kampung halamannya, yakni 1272. Ditambah 194 suara di Rumbia dan 126 di Rumbia Tengah. Uniknya, di Kecamatan Masaloka, Justang hanya dicoblos 1 orang warga di daerah itu.
“Sejak saya kalah 2019 lalu, saya memang belum pernah lagi ke Masaloka. Bahkan, di Pemilu ini, saya juga tidak sekalipun bersosialisasi ke wilayah itu. Saya tahu disana persaingannya sengit, makanya saya fokus di Mataoleo dan di sekitar ibukota saja,” terang Justang, soal uniknya suara yang ia raih di Masaloka. Kendati begitu, ia tetap sadar, kelak jika nanti dilantik jadi anggota DPRD, maka ia serta merta jadi perwakilan masyarakat Masaloka juga.
Sejatinya, selain Justang, ada delapan orang lain dari Mataoleo yang terdaftar sebagai Caleg di berbagai partai politik. Mereka semua bertarung berebut 5 ribuan suara yang tersedia di 11 desa/kelurahan di wilayah itu. Tapi Justanglah yang terpilih dan memperoleh dukungan terbanyak. “Masyarakat di wilayah kami sadar, sudah saatya bersatu. Suara dititip ke satu orang saja. Barangkali, itu alasan logis sehingga saya dipercaya masyarakat Mataoleo,” tanggap Justang, soal suaranya yang meledak di Mataoleo.
Ia pun berterima kasih kepada semua masyarakat di empat kecamatan di Dapil Bombana 1 yang sudah mempercayainya, untuk masuk DPRD Bombana. Kini, ia tinggal menunggu keputusan resmi dari KPU Bombana tentang perolehan suaranya yang baru akan menggelar pleno, 28 Februari nanti. Tapi Justang yakin, angka yang sudah ada saat ini tidak akan bergeser karena sudah ditetapkan di tingkat kecamatan.(red)