PBB Jadi Jawara di Dapil “Neraka” Bombana 3
KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Setelah lima tahun tanpa kader di DPRD Bombana, Partai Bulan Bintang (PBB) akhirnya kembali bisa masuk parlemen untuk periode 2024-2029 mendatang. Ada dua kadernya, dari Dapil 2 dan 3 yang berdasarkan rekapitulasi hasil Pemilu 2024 di tingkat kecamatan, yang hampir pasti lolos jadi wakil rakyat. Kepastiannya tentu saja menunggu hasil resmi yang akan diumumkan KPU Kabupaten Bombana.
Paling menarik adalah kiprah PBB di Dapil 3 yang meliputi Kecamatan Poleang, Poleang Barat, Poleang Tengah dan Tontonunu. Di empat kecamatan ini, partai besutan Yusril Ihza Mahendra itu sukses menaklukan partai-partai bernama besar dan tampil sebagai pemenang. Data yang diperoleh lenterasultra.com menunjukan bila PBB meraih 4165 suara, atau terbanyak dari semua kontestan Pemilu 2024 yang bertanding di Dapil 3.
Enam orang calon anggota DRPD dari PBB di Dapil ini sungguh-sungguh bersaing. Tak sekadar bekerja untuk raihan suara personal tapi juga demi partai. Meski begitu, hanya ada empat kadernya yang menonjol. Mereka adalah Syukur, Kusmardin, Kasmaruddin dan Raisyal Rasid. Di ujung, kader dengan nomor urut 2, Kusmardin yang meraih suara paling banyak diantara kawan-kawannya. Ia membekukan 1114 suara.
Perolehan suara PBB di Pemilu 2024 ini meningkat sangat tajam dibanding 5 tahun lalu atau sekitar 355 persen. Kala itu, PBB yang mengandalkan kadernya bernama Sudirman, hanya bisa mendapakan 1170 suara dan gagal meraih satu dari enam kursi yang tersedia di Dapil ini.
Sementara itu, pemenang Pemilu di Dapil ini lima tahun lalu, Partai Gerindra kali ini merosot drastis raihan suaranya. Dari yang sebelumnya 3197, kali ini hanya mampu mengumpulkan 2483 suara. Untung saja, satu jatah kursi terakhir alias kursi keenam, masih bisa diraihnya dan berhak kembali diduduki kader petahananya bernama Suryadi dengan suara 1385
Setelah PBB, ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang membuat kejutan di Dapil ini. Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar ini sukses mengumpulkan 3475 suara. Padahal lima tahun lalu, partai ini hanya bisa mendapatkan 1288 suara, dan gagal mengirim Calegnya ke parlemen. Kali ini, ada Jumadil, yang memperoleh 1836 suara dan tampil sebagai pengumpul suara terbanyak di PKB.
Sementara itu, Partai Nasdem kembali bisa mempertahankan prestasinya di Dapil ini seperti lima tahun lalu. Suaranya pun naik dari 2820 menjadi 3424. Kader anyarnya, Ambo Lolo jadi pengumpul suara terbanyak dengan 1688 suara. Ia mengalahkan Akmal, anggota DPRD dari Golkar yang memilih Nasdem sebagai tempatnya berjuang di Pemilu 2024. Akmal terpaut 200-an suara dengan Ambo Lolo.
Dibawah Nasdem, Partai Amanat Nasional (PAN) jadi pemegang hak untuk kursi keempat di Dapil ini. Partai berlambang matahari terbit itu mencatatkan 3045 suara, berdasarkan rekapan hasil pleno penyelenggara Pemilu di empat kecamatan. Suara PAN kali ini juga terlibat lebih baik karena lima tahun lalu, hanya meraup 2545 suara. Kendati demikian, kandidat petahana Askhar tetap yang terbanyak. Jika Pemilu 2019 ia mengumpulkan 1378 suara, kali ini jadi 1623 suara.
Lompatan yang lebih baik ditunjukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bila lima tahun lalu jadi pemilik kursi terakhir atau keenam, kali ini catatan partai bernomor urut 8 ini membaik. Dari yang awalnya 2008 suara, kini bertambah jadi 2582. Hanya saja, kandidat petahananya, Salma harus merelakan kursinya ke kader anyar PKS, Syaharuddin yang mengumpulkan suara lebih banyak.
Informasi yang diperoleh lenterasultra, Syahruddin sejatinya adalah kader partai lain bahkan berposisi sebagai Sekretaris. Hanya saja di hari-hari akhir pendaftaran Caleg, ia mengambil keputusan berani yakni hijrah ke PKS dan diberi nomor urut 5 di Dapil 3 Bombaa. “Alhamdulilah, suara saya naik dari lima tahun lalu. Jadi senang bisa bantu PKS mempertahankan kursi,” kata Syahruddin yang total mengumpulkan 1300 suara tahun ini, naik dibanding 2019 lalu yang hanya 302 suara, dan dari partainya yang lama.
Ketua PBB Bombana, Hasanuddin mengaku sejak awal sudah memperdiksi jika partainya itu bakal berbicara banyak di Pemilu 2024, khususnya di Dapil 3. Komposisi Caleg yang disusunnya sudah memperlihatkan harapan tersebut sejak awal. “Jadi, saya tidak terlalu kaget kalau kami bisa menang di Bombana 3. Sejak awal, kami memang bisa menduga itu,” kata Hasanuddin.
Pria yang memilih tidak ikut jadi Caleg ini menjelaskan, enam orang kandidat yang diusung partainya adalah personal yang mewakili kelompok etnis yang mendiami empat kecamatan di Dapil ini. Selain itu, semua Calegnya terdistribusi secara demografi. “Akhirnya bekerja semua di wilayahnya masing-masing. Hasilnya, meski hanya satu kursi kita dapat tapi nilai yang kami buat ini sungguh terasa manis,” tandasnya.(red)