Kadis Dikbud Sultra ajak Masyarakat Lesatrikan Budaya Nusantara

59
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Asrun Lio. Foto : Ist

KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Kebudayaan nusantara sangat beragam, kaya akan karifan lokal dan menjadi cermin kepribadian bangsa serta modal untuk meraih kemajuan. Olehnya itu, semua elemen masyarakat dan pemerintah harus bersama-sama memajukan dan melestarikannya. Salah satu budaya yang ada di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah alat musik gamelan dari Yogyakarta.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio saat mewakili Gubernur Sultra Ali Mazi pada penyerahan bantuan hibah gamelan dari Sri Sultan Hamengkubuwono ke X kepada Paguyuban Masyarakat Yogyakarta di Kota Kendari, Selasa, 8 November 2022.

Dihadapan paguyuban masyarakat Yogyakarta yang ada di Kota Kendari, Asrun meminta agar orgaisiasi paguyuban Yogyakarta bisa menjadi motor penggerak dalam mendorong masyarakat untuk terus melestarikan alat kesenian gamelan kepada generasi bangsa khususnya di Bumi Anoa. “Sebagai anak bangsa kita patut berbangga, karena gamelan sudah ditetapkan menjadi warisan budaya bangsa dan menjadi warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO pada pertengahan Desember 2021 yang lalu,” kata Asrun.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Asrun Lio (tengah) menyerahkan alat musik gamelan kepada salah satu perwakilan paguyuban Yogyarakarta di Kendari. Foro : Ist
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

 

Penjabat (Pj) Sekda ini bilang,  pengakuan dari UNESCO bahwa gamelan berperan sebagai sarana ekspresi budaya. Selain itu alat musik gamelan bisa membangun koneksi antara manusia dengan semesta dan juga mengajarkan nilai-nilai saling menghormati, mencintai, dan peduli satu sama lain sehingga harus dibudayakan.

“Secara tidak langsung gamelan telah ikut secara kultural, berperan sebagai alat pemersatu anak-anak bangsa yang tentunya sangat bermanfaat dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di tengah keberagaman Indonesia,” sambungnya.

Asrun mengaku, tantangan yang dihadapi saat ini dan ke depan adalah bagaimana untuk terus melestarikan alat musik gamelan dan alat-alat musik tradisional lainnya sebagai warisan seni budaya daerah dan budaya nasional. Juga sebagai identitas bangsa Indonesia, agar tetap terjaga dan terpelihara di tengah kuatnya arus modernisasi dan budaya asing yang begitu mudah masuk di Nusantara.

Asrun bilang, melalui Program Sultra Berbudaya, Pemprov Sultra akan memberi ruang yang seluas-luasnya dan mendorong segenap tokoh, pemerhati dan pencinta budaya, serta kelompok/komunitas atau lembaga pengembangan budaya daerah untuk lebih berperan dalam pelestarian dan pengembangan budaya daerah yang ada di nusantara. (ADV)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU