Pj Bupati Bombana Janjikan Listrik Menyala 24 Jam di Kabaena

413
Penjabat Bupati Bombana, Burhanuddin (kanan) saat berkunjung di PLN Sulselrabar di Makassar 5 Oktober lalu. Foto : Facebook Dinas Kominfo Bombana

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Tanah di Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki sumber daya alam yang melimpah. Banyak perusahaan tambang yang sudah mengeruk hasil kekayaan alamnya. Namun pemandangan ini sangat kontras dengan infrastrukturnya.

Jalanannya dihiasi lubang-lubang, berdebu di musim kemarau dan berlumpur di musim hujan. Belum lagi masalah penerangan. Sejak Indonesia merdeka sampai sekarang, masyarakat Kabaena belum menikmati fasilitas listrik selama 1 x 24 jam.

Persoalan di Pulau Kabaena ini ternyata menjadi perhatian serius Burhanuddin. Penjabat (Pj) Bupati Bombana ini berjanji masalah jalan dan listrik di daerah itu akan dijadikan sebagai program prioritasnya. “Kabaena sebenarnya daerah yang kaya terhadap potensi sumber daya alamnya. Tetapi ini berbanding terbalik dengan infrastruktur yang ada disana. Listrik yang ada disana (Kabaena) belum sampai 24 jam. Belum lagi aksesibilitasnya. Jalan disana (Kabaena) belum nyaman. Ini akan menjadi prioritas saya,” katanya.

Penjabat Bupati Bombana Burhanuddin (tengah) bersama  didampingi Ketua Tim Penggerak PKM Fatmawati Kasim Marewa (kiri) bersama Ketua DPRD Bombana, Arsyad (kanan) saat melakukan kunjungan kerja di Pulau Kabaena 10 September 2022. Foto : Facebook Dinas Kominfo Bombana

Burhanuddin mengaku melihat langsung kondisi infrastruktur di Kabaena setelah dirinya baru dua pekan menjadi Pj Bupati Bombana. Semua persoalan yang ditemukan di daerah itu, merupakan paling fital dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Listrik yang belum menyala 24 jam sangat menggelitik bagi saya. Sudah 77 tahun Indonesia merdeka, ternyata masih ada daerah yang kaya sumber daya alam, tetapi masyarakatnya belum maksimal mendapatkan manfaat dari listrik,” sambungnya.

Persoalan listrik menjadi perhatian serius Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemprov Sultra ini. Burhanuddin pun berjanji, di era kepemimpinannya sebagai Penjabat Bupati Bombana, listrik di Kabaena harus menyala 1 x 24 jam. Untuk memenuhi janjinya itu, mantan Pj Bupati Konawe Kepulauan ini mengaku akan bertemu dan pimpinan PLN wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulsseltrabar) di Makassar.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Apapun alasannya, masyarakat Kabaena harus menikmati listrik 1 x 24 jam. Ini salah satu target saya menjadi Penjabat Bupati,” kata Burhanuddin, usai memimpin apel akbar di kantor Bupati Bombana, pertengahan September 2022 lalu.

Selain masalah listrik, infrastruktur jalan juga menjadi persoalan yang dilirik Burhanuddin. Dia mengaku persoalan jalan di Kabaena juga menjadi program prioritasnya selama menjadi Pj Bupati Bombana. Ia akan melibatkan seluruh stakeholder untuk membangun infrastruktur jalan yang ada di Kabaena.

Selain itu, Burhanuddin akan mengumpulkan perusahaan tambang yang beroperasi di Kabaena untuk bisa berpartisipasi bersama-sama membangun infarstruktur, sehingga masyarakat bisa menikmati jalan yang baik. “Saya berharap agar, perusahaan yang ada di sana bisa terlibat dalam membangun jalan, misalnya satu perusahaan membangun satu atau dia kilometer sambil kita menyiapkan APBD,” ungkapnya.

Ketua DPRD Bombana, Arsyad (kedua dari kanan) Penjabat Bupati Bombana, Burhanuddin (ketiga dari kiri), Ketua Tim Penggerak PKK, Fatnawati Kasim Marewa (keempat dari kanan) disambut masyarakat Kabaena saat melakukan kunjungan kerja di daerah itu, September 2022. Foto : Faceboo Dinas Kominfo Bombana

Camat Kabaena Agus Salam mengatakan sejak Pulau Kabaena ada hingga Indonesia merdeka ke-77 tahun 2022 , fasilitas penerangan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) hanya dinikmati selama 1 x 17 jam. Dimana waktu menyalanya mulai jam tiga sore atau jam 15.00 wita dan padam jam setengah tujuh pagi atau jam 06.30 wita. “Ini berlaku untuk hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu. Sementara khusus hari Jumat, waktu menyala dipercepat sekitar pukul 11.00 wita,” katanya.

Mantan komisioner KPU Bombana ini mengaku, masalah listrik ini menjadi salah satu persoalan serius yang dikeluhkan seluruh penduduk di Pulau Kabaena. Bayangkan, akibat listrik tidak menyala 1 x 24 jam, banyak aktivitas masyarakat yang terhambat bahkan tidak bisa dilakukan. “Dalam sepekan, selain hari Jumat, setiap hari, kami tidak menikmati listrik selama tujuh jam. Dan ini terjadi mulai pagi dan siang hari, dimana waktu ini menjadi waktu sibuk untuk beraktifitas bagi semua lapisan masyarakat,” kata Agus Salam.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik selama tidak ada aliran listrik dari perusahaan setrum negara, masyarakat Kabaena menggunakan mesin genset dan listrik tenaga surya. “Termasuk ASN yang berkantor. Agar bisa bekerja melayani masyarakat, kita memakai genset sehari-hari,” ungkapnya. (Adv)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU