Kendalikan Inflasi, Pemrov Sultra Kolaborasi Bersama BI Menggelar Pasar Murah

156

 

Pj Sekda Sultra, Asrun Lio didampingi Anggota DPR RI Bahtra Banong dan Kepala BI Sultra Doni Septadijaya saat menyerahkan bibit cabai kepada kelompok tani. Foto: Sri

 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara mengadakan pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi pangan, Senin (22/8/2022).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, Doni Septadijaya mengatakan, angka inflasi yang tinggi cenderung menghawatirkan, sehingga dibutuhkan kolaborasi antar pemerintah provinsi, pemerintah Kota Kendari dan Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara agar membuat inflasi menjadi stabil atau rendah. Utamanya komoditas cabe merah dan bawang merah sehingga masyarakat mendapatkan harga murah.

“Kolaborasi antar pemerintah setempat dan BI ini bertujuan agar bisa membantu menstabilkan harga pangan terutama cabai dan bawang yang saat ini harganya sedang naik,” kata Doni, Senin (22/8/22).

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Lebih lanjut Doni menjelaskan, ada sebanyak dua belas kelompok tani yang berasal dari berbagai daerah di Sultra ikut berpartisipasi dalam pasar murah ini. Bahan pokok pangan adalah sumber pengeluaran rumah tangga paling besar yakni 40 hingga 60 persen uang atau pendapatan masyarakat digunakan hanya untuk membeli bahan pokok pangan.

“Kami tidak hanya melakukan pasar murah saja namun ingin melakukan peningkatan kapasitas petani. Dengan mengadakan pelatihan terkait keuntungan khususnya untuk kelompok tani, memberi edukasi terkait uang rupiah, dan melakukan capacity building urban farming untuk kelompok wanita tani,” lanjutnya.

Adapun harga yang ditawarkan pada pasar murah tersebut yakni, bawang merah Rp40 ribu per kilo, cabe merah Rp38 ribu per kilo, tomat Rp12 ribu per kilo, cabe keriting Rp38 ribu per kilo, cabe hijau Rp18 ribu per kilo, caberawit Rp47 ribu per kilo, telur Rp58 per rak, beras 5 kilo Rp43 ribu, gula pasir Rp13.500 per kilo, terigu Rp11ribu/kg dan minyak Rp13 ribu per liter.

Anggota DPR RI Dapil Sultra, Bahtra Banong, yang juga turut menghadiri pembukaan pasar murah tersebut turut mengapresiasi kegiatan pasar murah dan launching ‘TABE DI’ (Tanam Cabe Kendalikan Inflasi). Apalagi, lanjutnya, berdasarkan laporan kondisi perekonomian di Sultra, cabai adalah salah satu komoditas penyumbang inflasi.

“Ini merupakan sebuah bentuk pemberdayaan kemandirian masyarakat, penanaman cabe dan bahan pangan lainnya tidak perlu lagi berkelompok, tetapi sudah bisa dilakukan di setiap pekarangan rumah masyarakat,” kata Bahtra.

Reporter: Sri Ariani
Editor: Ode

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU