Delapan Tahun Lagi, Pembangkit Batubara di Indonesia Dipensiunkan
JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Pemerintah Indonesia akan melakukan pensiun dini (early retirement) atau menghentikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara dalam 8 tahun. Dengan langkah itu, transisi ke energi terbarukan bisa segera terwujud. Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati untuk mempercepat itu Indonesia membutuhkan dana sebesar USD25 miliar atau Rp 358 triliun hingga USD30 miliar atau Rp 429,6 triliun.
“Di sektor energi, Indonesia akan membuka peluang investasi untuk melakukan early retirement dari pembangkit batubara yang kemudian bertransisi ke energi terbarukan,” demikian keterangan tertulis Sri Mulyani dikutip dari asiatoday.id, Kamis (4/11/2021).
Hal ini disampaikan Indonesia dalam CEOs Forum Inggris yang diselenggarakan di Glasgow, Inggris. Sri Mulyani turut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan beberapa investor, Senin (1/11/2021).
“Para CEO dan perwakilan perusahaan global yang berpusat di Inggris ingin mendengar rencana pemerintah Indonesia dalam memenuhi komitmen perubahan iklim. Mereka juga memiliki komitmen untuk mendukungnya,” papar Sri Mulyani.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan bahwa Peraturan Presiden terkait instrumen nilai ekonomi karbon yang mengatur mekanisme karbon ke depan telah ditandatangani.
“Demikian juga potensi Indonesia pada pengembangan kendaraan dan baterai listrik, serta pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara seluas 13 ribu hektar yang akan menggunakan sumber energi ramah lingkungan,” urainya.
Sri Mulyani menambahkan para CEO dan perwakilan perusahaan sangat antusias dan mendukung insutrumen pendanaan investasi hijau (green bonds dan blended finance) yang sudah dibentuk Indonesia. (ATN)