Inovasi Pertanian Indonesia Kini jadi Referensi Global
JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Inovasi sektor Pertanian di Indonesia kini jadi referensi global. Pasalnya, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk urusan pangan dan pertanian dunia, Food and Agriculture Organization (FAO) baru saja menetapkan Indonesia sebagai anggota Dewan FAO untuk periode 2021-2024.
Setidaknya, ada sejumlah barometer mengapa kepercayaan ini diberikan FAO. Selain karena sektor pertanian Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat luar biasa, pertanian Indonesia juga mampu menyumbang kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di saat dunia menghadapi ancaman krisis pangan akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.
Direktur Jenderal FAO, Dr. Qu Dongyu menyampaikan apresiasi atas berbagai perkembangan dan pembangunan sektor pertanian tersebut. Menurutnya, pertanian Indonesia sejauh ini mampu menjaga ketahanan pangan dan gizi serta berkontribusi besar terhadap pengentasan kemiskinan.
Dongyu mengatakan, keberadaan perwakilan Indonesia di Dewan FAO sangat penting, terutama dalam menguatkan Badan eksekutif FAO yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam perumusan dan penentuan strategi, kebijakan, dan anggaran organisasi untuk mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan di bidang pertanian. “Khususnya di masa pandemi COVID-19,” katanya.
Di samping itu, FAO juga menghargai adanya keselarasan antara prioritas pemerintah Indonesia dalam sistem pangan dan pertanian dengan kerangka kerja strategis FAO yang saat ini memfokuskan pada four betters.
“Sekali lagi, kami percaya bahwa kiprah Indonesia dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, nutrisi, dan pembangunan pertanian berkelanjutan sudah berjalan dengan baik,” katanya.
Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan FAO bersama 5 negara Asia lainnya masing-masing Bangladesh, China, Jepang, Filipina, dan Korea Selatan. Total anggota yang ada saat ini jumlahnya mencapai 49 anggota dengan komposisi perwakilan regional Afrika (12), Asia (9), Eropa (10), Amerika Latin dan Karibia (9), Near East (6), Amerika Utara (2) dan Southwest Pacific (1).
Indonesia sendiri bergabung dengan FAO sejak tahun 1948 dan telah menjabat sebagai anggota Dewan FAO selama periode 1955-1964, 1967-2000, 2003-2014, 2015-2018, dan 2020-2021.
“Pertanian kita dinilai tumbuh luar biasa oleh FAO dalam beberapa waktu terakhir. Sektor Pertanian Indonesia telah memberikan kontribusi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif. Maka penunjukan sebagai anggota dewan ini kami nilai sebagai kepercayaan yang luar biasa,” imbuhnya.
“Kita berharap program Pertanian Indonesia, mampu mewarnai kebijakan pertanian dunia, menginspirasi bagi negara lain, dan kita berperan dalam menyediakan pangan masyarakat dunia,” tandasnya. (ATN)