Indonesia Kuasai 6,9 Persen Pasar Udang Global

332
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

BANDUNG, LENTERASULTRA.COM – Komoditi Udang Indonesia kian diminati di pasar global, selain Ikan Salmon yang masih menjadi berada pada posisi teratas. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir antara 2015-2020, Indonesia menguasai 6,9 persen pasar udang global.

“Udang merupakan komoditas perikanan yang paling banyak diminati pasar global. Dalam kurun waktu 2015 – 2019 udang merupakan permintaan pasar nomor dua setelah salmon. Indonesia sendiri selama kurun waktu tahun 2015-2020 berkontribusi terhadap pemenuhan pasar udang dunia rata-rata sebesar 6,9 persen. Potensi pasar ini harus kita garap, khususnya pasar yang memberikan nilai tinggi terhadap Udang produksi Indonesia, agar Indonesia mampu menguasai pasar Udang dunia,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono, dikutip dari asiatoday.id. 

Untuk mencapai target tersebut, Menteri Trenggono memaparkan beberapa program yang telah disiapkan oleh KKP untuk meningkatkan produksi dan ekspor udang nasional, mulai dari revitalisasi tambak dengan membangun infrastruktur atau sarana dan prasarana sebagai percontohan kawasan udang bagi masyarakat, penyederhanaan perizinan usaha tambak udang, serta pembangunan Model Shrimp Estate untuk budidaya udang dari hulu ke hilir.

Shrimp Estate sendiri merupakan budidaya udang berskala memadai yang mana proses budidayanya dari hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan dengan proses produksi berteknologi agar hasil panen lebih optimal, mencegah penyakit, serta lebih ramah lingkungan agar prinsip budidaya berkelanjutan tetap terjaga. Namun dalam implementasinya, Menteri Trenggono menjelaskan beberapa tantangan  pada subsektor perikanan budidaya, salah satunya adalah pakan yang merupakan komponen biaya produksi terbesar.
Untuk itu, kerja sama antara pemerintah dengan produsen pakan nasional harus berjalan beriringan untuk mencapai biaya komponen pakan yang lebih efisien. Dia pun berharap kepada para peneliti agar dapat terus melakukan pengembangan dalam inovasi pakan di Indonesia.
“Saya mengajak kepada para peneliti, khususnya di perguruan tinggi untuk selalu melakukan inovasi dan riset dalam rangka mengurangi ketergantungan bahan baku impor dan bahan baku yang berasal dari penangkapan,” imbuhnya.

Nilai ekspor udang nasional pada tahun 2019 sendiri menempatkan Indonesia di urutan kelima eksportir udang dunia, di bawah India, Ekuador, Vietnam dan China, dengan market share sebesar 7,1 persen. Dimana dari angka tersebut dengan total volume produksi udang sebesar 239.227 ton nilai ekspor udang Indonesia sebesar USD2,04 miliar. Hasil inilah yang akan terus ditingkatkan oleh KKP ke depannya.

Namun demikian, Menteri Trenggono juga mengingatkan bahwa pengelolaan produksi dari budidaya udang harus dilakukan secara bertanggung jawab dengan menerapkan prinsip berkelanjutan.

“Kebijakan KKP dalam pemanfaatan sumber daya tidak hanya mengeksploitasi sebesar-besarnya untuk kepentingan ekonomi, namun harus memperhatikan lingkungan dan keberlanjutan, sehingga pembangunan kelautan dan perikanan di masa depan dapat menyeimbangkan antara ekologi dan ekonomi sesuai dengan arah masa depan ekonomi dunia, yaitu menuju ekonomi biru,” jelas Menteri Trenggono. (ATN)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU