Anggota Parlemen Bombana Belajar Mengolah Potensi Unggulan di Kota Tiga Dimensi
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Secara topografi, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) hampir sama dengan Kabupaten Bombana. Secara administratif, Pangkep memiliki luas wilayah 12.362,73 Km2 (setelah diadakan analisis Bakosurtanas) untuk wilayah laut seluas 11.464,44 Km2, dengan daratan seluas 898,29 Km2. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri dari 13 kecamatan, dimana 7 kecamatan terletak pada wilayah daratan, 2 Kecamatan berada di pegunungan dan 4 kecamatan terletak di wilayah kepulauan.
Sementara Kabupaten Bombana mempunyai wilayah daratan seluas 2.845,36 km² atau 284.536 ha dan wilayah perairan laut diperkirakan seluas 11.837,31 km². Daerah yang kini dipimpin Haji Tafdil bersama pasangannya, Johan Salim terdiri dari 22 Kecamatan dimana 7 Kecamatan berada di Kepulauan dan 15 terletak di wilayah daratan.
Dari segi morfologis Kabupaten Pangkajane dan Kepulauan dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah. Kabupaten yang kini dinakhodai Haji Syamsuddin Hamid dan pasangannya, Abdul Rahman Assagaf terdiri dari morfologi dataran rendah yang membentang dari pantai barat, perbukitan di bagian timur Kabupaten Pangkajene dan pulau-pulau kecil. Sedangkan Bombana juga terdiri dari pilar, yakni Poleang, Rumbia dan Kabaena.
Dengan topografi dan morfologi yang hampir sama, Kabupaten Pangkep ternyata mampu mengelola berbagai potensi unggulan yang dimiliki. Mulai dari perikanan, pertambangan, pariwisata, hingga pengelolaan bidang pertanian dan perkebunan.
Nah, Senin, 20 Juli 2020 lalu, 11 anggota DPRD Bombana bergerak ke Makkasar naik “besi” terbang. Mereka Ardi, SP.,MP, wakil ketua DPRD Bombana, Nasruddin, SH.,MH, Ketua Komisi I, Rumiyanto, S.Pd, Ketua Komisi II, Askhar, ST, Andi Firman, SE.,M.Si, Abdul Rauf, S.Ip, Musrif, Husnul Fuadi, S.Kel, Kal Asyar, ST, Salma dan Andi Mashar, S.Sos.
Sekitar 45 di menit di udara, belasan anggota dewan ini mendarat di bandara Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros. Lalu mereka bergerak menuju Kabupaten Pangkep yang ditempuh sekitar satu jam. Di negeri yang terkenal dengan nama kota tiga dimensi. Slogan kota tiga dimensi, karena Pangkep memiliki keragaman wilayah baik daratan, pegunungan dan kepulauan. Kabupaten itu mempunyai cakupan wilayah yang luas karena terbentang dari perairan hingga daratan.
“Dipilihnya Kabupaten Pangkep sebagai objek kunjungan kerja DPRD Bombana, karena Pangkep terkenal dengan daerah perikanannya dan potensi-potensi unggulan yang strategis lainnya,” kata Ardi, wakil ketua DPRD Bombana, Rabu (2/12/2020). Alasan lain sambung politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, Pangkep dikenal sebagai penghasil ikan bandeng terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Pangkep juga kian berbenah dan maju serta tetap menjadi salah satu penopang berbagai komoditi unggulan terutama sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan pertambangan.
Dari hasil kunjungan di Kabupaten Pangkep, parlemen Bombana mendapat pengetahuan tentang banyak hal yang bisa diimplementasikan bagi kemajuan pembangunan daerah ini. Pertama, dalam pengelolaan pertambangan, Kabupaten Pangkep merupakan daerah dengan sebaran bukit karts (wilayah yang berisikan batu gamping) yang membentang disisi sebelah Timur dan ujung Selatan sampai dengan Utara.
Bukit batu gamping yang luas ini, menyimpan potensi besar bagi sektor pertambangan. Bukit karts mengandung batu kapur, marmer, pasir silica, kromit dan mineral lainnya untuk bisa dimanfaatkan menjadi industri semen, konstruksi, kerajinan rumah tangga dan lain-lainnya. Regulasi terkait dengan Pengelolaan Pertambangan tersebut telah diatur didalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangkep tentang CSR.
Kedua, bidang pariwisata.
Ada beberapa objek wisata yang ada di Kabupaten Pangkep yaitu, wisata alam, wisata bahari, wisata purbakala, wisata budaya dan lain-lainnya. Pengelolaan pariwisata tersebut telah dimuat didalam lembaran daerah Kabupaten Pangkep yaitu Peraturan daerah tentang tanda daftar kepariwisataan serta ada juga tempat-tempat lain yang tersebar di Kabupaten Pangkep.
Ketiga, bidang pengelolaan pertanian dan perkebunan. Produksi Pertanian di Kabupaten Pangkep didominasi tanaman jagung, padi, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan lain-lainnya. Sedangkan produksi perkebunan yang luasnya mencapai 12.520 Ha yang terdiri dari berbagai tanaman seperti, jambu mette, kemiri, jeruk, kelapa, kapuk dan kopi.
Keempat bidang perikanan. Dibidang perikanan Pemerintah Kabupaten Pangkep telah melakukan berbagai upaya untuk pengembangan potensi perikanan seperti budidaya tambak dengan produksi umumnya adalah ikan bandeng, ikan mujair dan udang. Sedangkan budidaya laut dengan produksi umumnya adalah ikan kerapu, ikan kembong, ikan sunu, ikan cakalang dan berbagai ikan lainnya, yang hidup di dalam karamba.
Dari hasil kunjungan kerja yang telah dilaksanakan di Kabupaten Pangkep, parlemen Bombana menyampaikan beberapa saran yang konstruktif bagi kemajuan daerah ini yakni:
1. Pemerintah Kabupaten Bombana perlu melakukan upaya kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pangkep terutama pada sektor-sektor Pertanian yang sangat strategis dalam peningkatan komoditi unggulan di bidang Pertanian dan Perkebunan.
2. Pemerintah Kabupaten Bombana hendaknya melakukan penataan program Pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan senantiasa mengedepankan Pendekatan Kemanusiaan dalam memenuhi tuntutan global.
3. Pemerintah Kabupaten Bombana hendaknya melakukan terobosan-terobosan terutama di bidang Perikanan seperti peningkatan produksi budidaya ikan bandeng, rumput laut, karamba dan lain-lainnya.
“Kami berharap agar Pemerintah Kabupaten Bombana dapat bekerjasama dengan Kabupaten Pangkep, terutama untuk mengembangkan sektor-sektor tersebut. Kita juga perlu melakukan penataan program pembangunan berwawasan lingkungan dan melakukan terobosan baru demi kemajuan Kabupaten Bombana sendiri,” ungkap Rumiyanto, ketum tim kunker DPRD Bombana di Kabupaten Pangkep. (Adv/Adhi)