PDAM Kota Kendari Distribusi Air Tidak Layak Konsumsi

1,179

 

Komisi ll DPRD Kota Kendari duduk bersama dengan Dirut PDAM, Damin bahas permasalahan PDAM. Foto: Nanan/Lenterasultra

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, Apriliani Puspitawati menyebut kualitas air PDAM Kota Kendari sudah tak layak konsumsi.

Bukan tanpa alasan, menurutnya sudah banyak sorotan yang datang dari masyarakat perihal kualitas air PDAM, terutama airnya sudah keruh, berlumpur dan berwarna coklat.

“Inilah yang sering dikeluhkan warga, air PDAM harus layak dikonsumsi. Harusnya PDAM berupaya menjaga kualitas air, karena itu adalah kebutuhan utama bagi warga,” ungkapnya.

Dikatakannya, pemerintah tidak perlu menyalahkan pelanggan jika sewaktu-waktu tidak mau membayar tagihan air.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Atas masalah ini, mari kita bersama-sama membenahi PDAM kita ini, agar dapat memberikan pelayanan air yang berkualitas kepada masyarakat,” katanya.

Sementara itu Direktur Utama (Dirut) PDAM Kota Kendari, Damin menjelaskan, perubahan air baku ini karena adanya kegiatan di hulu Sungai Konaweha yang diakibatkan aktivitas pertambangan dan perkebunan kelapa sawit.

“Persoalan ini yang menyebabkan perubahan air baku yang kualitas airnya tidak bagus. Sebenarnya kami bisa kontrol dengan menggunakan peralatan yang ada dan dosis bahan kimia, akan tetapi tingkat kekeruhan tetap muncul,” ungkapnya.

Kedua, menyangkut kondisi pipa PDAM bocor. Manakala pipa bocor, karena
saat itu pelayanan air di masyarakat digilir. Akibat pipa bocor otomatis lumpur masuk ke dalam pipa, sehingga berkontribusi mempengaruhi tingkat kekeruhan air.

Kendati demikian, saat ini PDAM menyiapkan Distrik Meter (DM) Area di setiap jaringan distrik wilayah
bakal diuji.

“Kita ancang-ancang pasang, untuk melihat sejauh mana tingkat kekeruhan dan kehilangan air seberapa besar,” pungkasnya. (B)

Reporter: Nanan
Editor: Fiyy

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU