Tingkatkan SDM, Staf Bawaslu Muna “Belajar” Jadi Jurnalistik
MUNA, LENTERASULTRA.COM- Media informasi menjadi salah satu sarana penting yang baik digunakan dalam membangun kesadaran politik masyarakat. Bahkan media, merupakan salah satu pendukung kehidupan yang tidak bisa lepas dari keseharian warga, dalam berkomunikasi maupun menyampaikan berita ataupun informasi.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Muna sangat mafhum dengan hal ini. Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, lembaga pimpinan Al Abzal Naim mulai meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) stafnya dibagian kehumasan. Langkah yang dilakukan adalah, menggelar rapat dalam kantor (RDK) dalam rangka peliputan, dokumentasi dan pengelolaan media.
Kegiatan ini dilaksanakan di aula Bawaslu Muna, Selasa (3/120/2019) dan dihadiri seluruh staf di sekretariat lembaga pengawas pemilu itu. RDK dibuka Ali Darman, salah satu komisioner Bawaslu Muna. Sedangkan pematerinya, Nuryadi, pimpinan PT Kumparan Insan Media, penerbit media online www.lenterasultra.com, salah satu media daring di Sulawesi Tenggara yang sudah terverifikasi administrasi dan faktual di Dewan Pers.
Ali Darman mengatakan RDK ini digelar untuk meningkatkan kapasitas SDM di lingkungan sekretariat Bawaslu Muna, khususnya yang membidangi kehumasan dalam pengelolaan media informasi. Ali Darman juga berharap, kegiatan ini bisa menambah ilmu dan wawasan stafnya, dalam menjalankan fungsi-fungsi kehumasan serta menyajikan informasi terkait berbagai kegiatan di Bawaslu, termasuk hasil pengawasan pemilu kemudian mensosialisasikannya pada publik.
Ali Darman bilang, RDK peliputan, dokumentasi dan pengelolaan media merupakan salah satu bentuk semangat Bawaslu dalam melaksanakan kewajiban terkait keterbukaan informasi publik yang telah diamanatkan oleh undang-undang. Ali mengaku, menjelang Pilkada Muna 2020, pihaknya telah menyiapkan website untuk menyajikan berbagai informasi yang bisa diakses oleh publik. “Sehingga apapun yang dikerjakan Bawaslu, orang luar itu harus tau,” katanya.
Sementara Nuryadi mengatakan, seiring dengan perkembangan zaman saat ini, berbagai informasi sudah sangat mudah diakses. Jika di era lama hanya bisa dinikmati lewat media cetak dan media elektronik, maka di era baru saat ini, berbagai kabar berita sudah bisa diakses melalui media online hingga media sosial. Prosesnya pun terbilang sangat cepat.
Nah, Bawaslu sebagai lembaga yang memiliki peran sebagai hakim dalam Pilkada, juga bisa memanfaatkan perkembangan zaman ini dalam mensosialisasikan tugas dan wewenangnya untuk mencegah dan menindak pelanggaran dari peserta Pilkada. Salah satu caranya, selain memanfaatkan media yang ada, baik cetak, eletronik, online dan sosial, juga bisa memanfaatkan dan meningkatkan peran dari staf humasnya. Termasuk memberdayakan portal website yang dimiliki.
“Jadi berita atau informasi di Bawaslu Muna bisa diliput dan dipublis langsung oleh staf humas dari Bawaslu Muna,” katanya. Sebelum berita-berita dipublis, humas lebih dulu mengumpulkan data dan informasi, kemudian diolah dan diramu dalam satu tulisan. Ada rumus yang digunakan dalam membuat berita yakni 5W + 1H. W pertama What (apa), W kedua Where (dimana), W ketiga When (kapan), W keempat, Who (siapa) serta W kelima Why (Mengapa). Sementara H adalah How (Bagaimana). Rumus ini menjadi acuan wartawan dalam melakukan membuat berita atau straight news.
Sementara untuk mengelola media ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya, kata Nuryadi, adalah nama website atau situs. Pemilihan nama yang baik untuk nama situs web, seharusnya sesimpel dan sederhana mungkin. Ini dilakukan agar masyarakat dapat dengan mudah mengingatnya. Pemilihan nama ini juga harus relevan dengan segmentasi website itu sendiri.
Kedua adalah layout. Pemilihan layout dan penempatan konten-konten yang ada dalam website sebaiknya lebih diperhatikan agar pengunjung situs dapat menangkap kesan rapi dan sedap dipandang. Ketiga adalah teknik penulisan konten berita. Dalam penulisan berita ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya pemilihan kata yang aktif pada judul berita sebaiknya kita hindari pemilihan pasif.
Penulis : Fifi