Labirin Gelar Workshop Atasi Perilaku Anak
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Labirin Autism Care memberikan kepedulian terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kepedulian tersebut diwujudkan dalam workshop yang mengangkat tema “Mengatasi Perilaku Bermasalah Pada Anak Berkebutuhan Khusus”.
Andi Rizky Amelia selaku pendiri dari Labirin menuturkan jika salah satu tujuan digelarnya seminar hari itu untuk memfasilitasi orang tua. “Kita sebenarnya hanya memfasilitasi bagaimana para orang tua menghadapi perilaku anak ABK saat berada di rumah,” terangnya kepada lenterasultra.com, usai menggelar workshop, Sabtu (21/9/2019).
Diakuinya jika orang tua memiliki peranan yang besar saat berada di rumah. Pasalnya, saat anak berada di klinik terapis dengan rentan waktu sekitar dua jam maka belumlah maksimal.
“Kalau di tempat terapis hanya dua jam sehari, nah selebihnya itu orang tua yang akan menangani saat berada di rumah. Makanya workshop ini kita adakan agar sama-sama belajar untuk menghadapi perilaku ABK saat berada di rumah atau sedang bersama orang tua,” ujarnya.
Dalam worshop yang digelar hari itu diikuti oleh sekitar kurang lebih 50 orang tua dan juga terapis yang menghadirkan Shinta Barasi sebagai pemateri.
Menurut Shinta, ABK sama dengan anak pada umunya hanya saja ketika berkomunikasi dentan ABK ini diperlukan perlakuan yang sedikit berbeda.
“Cara mendekati ABK sebenarnya sama hanya saja ada perlakuan yang akan khusus,” katanya.
Ia memberikan salah satu contoh saat mengajak makan ABK dilakukan dengan lansung mengatakan “Makan” sambil melakukan bahasa tubuh ketika sedang makan. Hal ini tentu berbeda dengan anak pada umumnya.
“Kalau anak pada umumnya diajak makan maka kita katakan ‘ayo kita makan’ bagi ABK ini susah dicerna karena panjang kalimatnya,” jelasnya.
Ia juga menyinggung jika saat ini jumlah ABK bisa diperkirakan dari 50 kelahiran maka ada satu yang terindikasi ABK. “Penyebab utamanya belum diketahui hanya bisa saja dari polusi, pemutih wajah, sea food yang menyebabkan kelahiran ABK,” tukasnya.
Shinta yang juga memiliki klinik terapis bagi ABK di Bogor ini menambahkan jika pentingnya penanganan bagi ABK. “Sembuh total mungkin tidak tapi akan ada kemajuan seperti yang tadinya tidak bisa jalan akan bisa jalan,” tambahnya.
Penulis: Fiyy