Gandeng China, Antam Siap Bangun Smelter di Kolaka Utara

1,504
Dirut Antam, Arie Prabowo Ariotedjo (kedua dari kiri) saat paparan Public Expose di Gedung BEI, Jakarta. (RERE/LENTERASULTRA.COM)

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – PT Aneka Tambang (Persero) Tbk berencana membangun pabrik pengolahan hasil tambang atau smelter cobalt di Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Antam menggandeng Huayou Cobalt Company Ltd, perusahaan asal China.

Direktur Utama (Dirut) Antam, Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, pihaknya sudah menandatangani head of agreement (HoA) dengan manajemen Huayou Cobalt Co Ltd. Pabrik ini, nantinya akan mengolah hasil tambang menjadi bahan baku baterai. Nah hasil produksinya akan diserap oleh PT Pertamina (Persero).

“Rencananya (penyerapan-red) baterai nanti sinergi dengan Pertamina,” tuturnya dalam paparan Public Expose di Gedung BEI, Jakarta, Rabu, (21/8/2019) kemarin.

Selain di Kolut, smelter cobalt juga akan dibangun di Halmahera Timur, Maluku Utara. Adapun pemilihan dua lokasi ini, lantaran memiliki limonite yang baik dengan cobalt di atas 0,12%. Sayangya tak dijelaskan secara gamblang, pabrik ini dapat memproduksi berapa banyak bahan baku baterai. Pasalnya, masih dibahas terkait metode produksi serta teknologi yang akan digunakan.

Adapun nilai proyek pembangunan smelter ini, sekitar US$ 6 miliar atau setara Rp 85 triliun. Oleh karenanya, perusahaan dengan kode emiten ANTM ini, akan menggandeng induk usahanya yakni PT Inalum (Persero) terkait penyertaan modal.

“Potensinya sekitar 6 billion (miliar) dollar. Antam bersama Inalum jadi majority juga 51 persen,” terangnya.

Sedangkan terkait sumber dana pembiayaan, ia mengaku akan melakukan beberapa cara. Salah satunya dengan menerbitkan obligasi. Lagi-lagi, ia tak menjelaskan berapa nilai obligasi yang akan dikeluarkan serta kapan waktunya.

“Tapi yang jelas akan ada dukungan dari Inalum dan juga perbankan,” tutupnya.

Penulis: Restu Fadilah

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU