Dua Agama di Buton Tolak Wacana People Power
BUTON, LENTERASULTRA.COM – Dua tokoh agama di Buton, yakni Islam dan Kristiani dengan tegas menolak adanya gerakan people power. People power merupakan gerakkan aksi massa dari sebagian kalangan, setelah keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) pada 22 Mei 2019 mendatang, dua tokoh agama Islam dan Kristiani di Buton:
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Buton, Drs. H. Rasid Mangura mengatakan, sebagian masyarakat menjadi resah ketika meruak kabar people power di media sosial. Hal tersebut dapat membuat masyarakat terpecah belah. Ia pun dengan tegas menolak kegiatan ini terlaksana.
“Pesta demokrasi telah usai, dan sekarang kita percayakan kepada KPU untuk menentukan siapa yang terpilih. Dalam berkompetisi itu, hal yang lumrah menang dan kalah, apapun hasil dari KPU harus diterima, tidak perlu ada gerakan yang membuat perpecahan,” katanya, saat ditemui di kediamannya, (16/5/19).
Rasid Mangura mengimbau kepada seluruh umat beragama, khususnya masyarakat Buton, agar tidak terprovokasi dengan adanya wacana tersebut. Serta tetap menjaga keutuhan NKRI dengan menciptakan suasana kondusif.
Hal senada diungkapkan tokoh Kristiani, Imanuel mengatakan bahwa pelaksanaan pemilu telah usai. Ia meminta tidak ada gerakan yang dapat memecah belah NKRI, seperti adanya wacarna people power.
“Kita serahkan semua kepada KPU untuk menentukan siapa yang memimpin lima tahun ke depan, saya pribadi dan jemaat selalu mendoakan yang terbaik untuk bangsa ini. Dengan adanya wacana tersebut saya sangat tidak setuju dan dengan tegas menolak gerakan tersebut,” ucapnya.
Reporter: Safrin
Editor: Wuu