Investasi Listrik Rp 1,6 Triliun, Investor asal Korea Tagih Kesiapan Pemda

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – P
Diketahui, Agustus 2018 lalu, PT INC telah borkomitmen untuk menanamkan investasi sebanyak Rp 1,6 triliun. Investasi sebesar itu untuk membangun pabrik yang menyokong bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm).
“Pertemuan hari ini adalah menindak lanjuti hasil kerja sama, mereka ingin lihat progres kita sudah sampai dimana, kesiapan kita pemda dalam hal tindak lanjut kerja sama,” tutur Kepala Biro Kerja Sama Pemprov Sultra, Harmin Ramba di Kantor Gubernur Sultra, Kamis, (16/5/2019).
Kata Hamrin, dalam pertemuan tersebut, PT INC menyampaikan bahwa dibutuhkan lahan seluas 26.000 hektar. Lahan seluas itu akan digunakan untuk membangun pabrik bahan baku pembangkit dan pembangkit PLTBm. Namun, sejauh ini lahan yang tersedia baru 9.300 hektar. Artinya masih kurang 18.000 hektar lahan.
“Jadi solusinya nanti, yang 18.000 hektar yang masih dibutuhkan akan kita berikan dari beberapa KPH yang ada di sekitarnya,” imbuh Harmin seraya menambahkan bahwa lahan 9.300 hektar yang sudah tersedia terletak di Konawe Selatan (Konsel).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional PT INC, Wahyu Konco Satrio menjelaskan PLTBm yang dibangun nanti berkapasitas 10 Megawatt (MW). PLTBm ini nantinya akan menjadi pembangkit tenaga listrik terbesar di Sultra.
Listrik yang dihasilkan PLTBm nantinya akan dibeli oleh PLN. “Kami alhamdulillah, kan PLTBM itu yang belikan PLN. Jadi PLN memberikan kami (kesempatan) untuk pertama kali untuk membangun pabrik PLTBM 10 megawatt,” katanya.
PLN selanjutnya akan mendistribusikannya kepada masyarakat. Dengan begitu, kebutuhan masyarakat akan listrik bisa terpenuhi. Sehingga tidak ada lagi masyarakat Sultra yang merasakan gelap gulita.