Pengentasan Kemiskinan Jadi PR Terbesar AMAN
Jakarta, Lenterasultra.com – Mengentaskan kemiskinan akan menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) yang mesti diselesaikan oleh Ali Mazi-Lukman Abunawas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur baru Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal tersebut dikatakan mantan Penjabat Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi ditemui wartawan Lenterasultra.com usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Menurut Teguh bumi anoa yang dihuni oleh 2,6 juta jiwa ini harus dioptimalkan kesejahteraannya. Pasalnya tingkat kemiskinan di Sultra mencapai 11,97% melebihi nasional yang mencapai 10,2%.
“Selain itu hal yang perlu diperbaiki lainnya adalah soal pengembangan infrastruktur yang memadai agar percepatan pembangunan untuk pelayanan publiknya bisa berjalan dengan baik,” tutur Teguh, Rabu, (5/9).
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BSPDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Sultra, dan semua pihak yang terkait atas dukungan dan kerjasamanya selama ia menjabat sebagai Pj sejak 19 Februari 2018 lalu. Ia juga tak lupa mengucapkan selamat kepada masyarakat Sultra karena mulai hari ini mereka sudah memiliki Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru.
“Saya berharap kepemimpinan Ali Mazi dan Lukman Abunawas selama 5 tahun ke depan dapat membawa perubahan yang signifikan,” tuntasnya.
Perlu diketahui, Ali Mazi-Lukman Abunawas resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta Pusat siang tadi. Keduanya dilantik bersama Gubernur dan Wakil Gubernur dari 8 Provinsi lainnya.
Acara pelantikan yang dimulai tepat pukul 10.00 WIB diawali dengan penyerahan SK (Surat Keputusan) Presiden kepada masing-masing Gubernur dan Wakil Gubernur. Kemudian dilanjutkan oleh menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu barulah mereka disumpah berdasarkan agamanya masing-masing.
“Sebelum saudara-saudara mengucapkan sumpah. Berkenaan dengan pengangkatan dan pengesahan saudara-saudara sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terlebih dahulu saya akan bertanya kepada sudara-saudara. Bersediakah saudar-saudara mengucapkan sumpah janji menurut agama masing-masing?” tanya Jokowi.
“Bersedia,” jawab mereka secara serentak.
“Baik, ikuti dan ulangi kata-kata saya,” perintah Jokowi.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai Gubernur dan sebagai Wakil Gubernur dengan sebaik-baikya dan seadil-adilnya, memegang teguh UUD 1945 dan menjalankan segala Undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat nusa dan bangsa,” demikian bunyi sumpah yang dibacakan.(Rere)