Dua Bulan di Sultra, Teguh Setyabudi Sudah Jadi La Ode

1,822
Pj Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi (tengah) usai mendapatkan penganugerahan gelar kebangsawanan Buton, Rabu (25/4)

LENTERASULTRA.com-Bila nanti masa tugas Teguh Setyabudi sebagai Pj Gubernur Sultra berakhir, maka ia akan kembali ke Jakarta dengan sebuah kebanggan besar. Kesultanan Buton, yang menilai sosok pejabat Kemendagri ini adalah pemimpin berintegritas memberinya anugerah kebangsaan adat Buton yakni La Ode. Dengan demikian, jika nanti Teguh mau memasang nama depannya dengan La Ode Teguh Setyabudi, tidaklah salah.

Penganugerahan gelar kebangsawanan Buton terhadap birokrat yang baru dua bulan bertugas di Sultra itu dilakukan perangkat adat Kesultanan Buton, di Baruga Mesjid Agung Keraton, Rabu (25/4). Teguh mendapat gelar Lakina Bawangina Sultra atau pimpinan di keseluruhan Sultra. Pemberian gelar itu sebagai bentuk ikatan persaudaran, kekerabatan, sekaligus menjadi sesepuh dalam Kesultanan Buton.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Dalam kehidupan masyarakat Buton, nama Ode berarti pujian atau penghargaan terhadap seseorang yang dimuliakan, sebab berprilaku baik dan dapat menjadi teladan dalam bermasyarakat. Sedangkan La yaitu, ungkapan panggilan seorang Iaki-laki, bila disandingkan dibelakang kata Ode, sebutan La Ode merupakan seorang laki-laki yang selalu dimuliakan, dihormati dan dihargai oleh masyarakatnya, karena kepiawaiannya dapat ditiru. Selain itu, pemberian nama La Ode itu untuk menjadikan dia sebagai orang Buton dalam lingkungan adat Kesultanan Buton.

“Mendapatkan nama La Ode berarti pemberian pujian atau penghargaan kepada seseorang pada Kesultanan Buton, sebagai negarawan atau bangsawan yang selalu berjuang membangun bangsa, agama dan mempertahankan adat yang menjadikan budaya,” ungkap Dr H La Ode Muh Izat Manarfa, Sultan Buton ke 40 dalam sambutannya.

Dengan mendapatkan gelar sebagai Lakina Bawangina Sultra, Teguh Setyabudi mengaku bangga mendapatkan kehormatan dari masyarakt dan perangkat adat Kesultanan Buton. Dia melihat, hal tersebut bukan hanya semata-mata pemberian gelar dengan tambahan nama saja, namun lambang ikatan persaudaraan sekaligus amanah dari masyarakat Buton.

“Ini menjadi sebuah tantangan motivasi untuk saya dan keluarganya agar terus melakukan yang terbaik,” kata La Ode Teguh. Untuk pemberian gelar La Ode kepada pejabat Pemerintahan Provinsi Sultra, baru pertama kali dilakukan, dimana sebelumnya beberapa nama tokoh nasional yang pernah diberi La Ode diantaranya, Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Pangdam Hasanuddin Mayjen TNI Agus Surya Bakti.(hengki)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU