Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Hutan Warangga
LENTERASULTRA.com-Hutan Warangga di Muna sore tadi ramai oleh warga. Mereka penasaran dengan hadirnya belasan anggota kepolisian di tempat tersebut. Belakangan ketahuan ada mayat ditemukan di lokasi itu. Persisnya di sebuah kebun warga, 200 meter dari jalan poros kawasan hutan Warangga.
Jasad berkelamin laki-laki itu ditemukan seorang warga bernama La Imu, sekira pukul 16.00 Wita. Petani asal Kelurahan Mangga Kuning, Katobu itu kebetulan memang memiliki kebun di sekitar areal itu. “Saya lagi cari kayu bakar untuk ganti pagar kebun, tiba-tiba saya cium bau busuk,” kata La Imu, kepada polisi yang datang ke lokasi beberapa saat kemudian.
Karena penasaran, pria berusia 67 tahun itu lantas mencari sumber bau. Tak lama, di rerumputan ia menemukan sesosok mayat di alang-alang dengan kepala yang sudah jadi tengkorak, dengan perut sudah dikerubuti ulat. Diperkirakan, pria itu sudah lama meninggal dunia.
Tak ada sama sekali identitas yang ditemukan di tubuh korban. Baju kaos hitam masih menempel di tubuh jasad itu, dengan celana panjang berwarna hitam dan merah. Polisi mengidentifikasi, tinggi badan korban sekira 164 centimenter, dengan kulit gelap.
Pengakuan La Imu, lelaki yang sudah jadi mayat itu sempat ia lihat sebulan lalu di sekitar kawasan tersebut. Kala itu, pria asing tersebut duduk di dekat kebun La Imu. “Saya kira dia lapar, saya pergi ambilkan makanan di pondok kebunku, pas saya kembali tidak saya liat mi,”” ucapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Muna, Iptu Fitrayadi yang ditemui di RS Muna mengaku menerima laporan dari warga soal penemuan mayat itu. Tim Polres Muna bersama jajaran Polsek Katobu kemudian langsung ke tempat kejadian perkara(TKP).
Fitrayadi menambahkan, timnya langsung melakukan oleh TKP kemduian membawa jasad tanpa identitas ke rumah sakit untuk diotopsi. “Penyebab kematian belum kami pastikan karena menunggu dokter foresik dari RS Bhayangkara Kendari yang nanti tiba Kamis (1/2) pagi,” kata Fitrayadi.
Perwira polisi ini mengimbau kepada masyarakat sekiranya merasa ada kehilangan anggota keluarga, untuk melapor ke polisi. “Kami belum bisa memastikan adanya tanda-tanda kekersan di tubuh korban, nanti setelah otopsi baru ketahuan,” tandasnya.(alim)