Sterring Musda HIPMI Mulai Pecah Kongsi?
LENTERASULTRA.com-Penundaan penetapan calon ketua umum HIPMI Sultra yang semula dijadwal 3 November menimbulkan berbagai spekulasi. Beredar kabar jika internal sterring commite (SC) mulai pecah kongsi, dan terjebak pada polarisasi dukung mendukung kandidat.
Ketua SC Musda HIPMI Sultra Dudy Ishak memberi signal adanya masalah di internal SC. “Ada sedikit problem di internal teman-teman. Kami berlima di SC, punya sikap berbeda soal hasil verifikasi berkas syarat para kandidat,” kata Dudy, ketika dihubungi lenterasultra.com, siang tadi.
Dudy menegaskan, tak ada rencana sama sekali untuk menunda pengumuman penetapan nama calon Ketua Umum HIPMI Sultra. Apalagi, verifikasi faktual sudah dilakukan dan semua hasilnya sudah berada di tangannya.
“Hanya, begitu kita gelar pleno. Muncul mi saran-saran lain. Ada yang tidak konsisten dengan kesepakatan awal, terkait syarat yang harus diverifikasi SC,” kata Dudy. Pengusaha ini menyebut, harusnya tugas SC hanya memastikan kebenaran Kartu Tanda Anggota (KTA) calon, SK kepengurusannya dan sertifikat Diklatda.
“Itu yang dicek. Fisiknya memang ada, tapi kita kroscek ke asal keluarnya dokumen itu. Di Jakarta, Sulbar dan Makassar. Nah, ternyata ditemukan ada yang bermasalah. Tidak usah dulu saya sebut, hanya ketika kita mau putuskan, ada kawan-kawan yang mempersoalkan lagi masalah lain yang tidak ada dalam AD/ART,” papar Dudy.
Padahal, HIPMI ini adalah organisasi kader. Jadi, calon ketua umumnya harus memang kader murni bukan yang memanupulasi data keanggotaannya, kepengurusannya dan Diklatnya. SC dibentuk untuk memastikan semua figur benar-benar memenuhi syarat yang sudah ditentukan.
“Saya diajak untuk voting. Tapi saya menolak. Makanya saya mau ajak lagi teman-teman diskusikan baik-baik, dan kita kembali pada ketentuan awal. Kalau memang ada yang tidak memenuhi syarat, kita coret, ini memang sedang deadlock,” tukasnya.
Untuk menjaga tidak berlarut-larut, dan apabila anggota SC tidak bisa mengambil keputusan secara bulat sesuai aturan, Dudy bakal melaporkan masalah ini ke BPD dan BPP. Apalagi, pekan depan, laporan hasilnya sudah harus diserahkan ke pusat.
Sementara itu, penundaan pengumuman penetapan calon juga disesalkan pihak lain. Mantan Ketua Umum HIPMI Konawe Utara itu mengimbau agar SC tidak main-main dalam persoalan ini.
“Saya minta agar SC tegas, sebelum berbagai spekulasi muncul. Apapun hasil verifikasinya, tolong sampaikan ke publik agar transparan,” pinta Yusuf Yahya.
Bagi Yusuf, jika alasannya adalah masih dilakukan verifikasi berkas, mungkin bisa ditoleransi. Masalahnya, waktu yang disiapkan sudah cukup memadai jika hanya untuk mengkroscek kebenaran data dan berkas yang diajukan para kandidat.
“Saya khawatir, ada kekuatan lain yang menghalangi SC untuk segera membuka hasil verifikasinya. Ingat, HIPMI ini organisasi kader, tempatnya para wirausaha berhimpun. Jangan nodai dengan hal-hal diluar semangat kewirausahawan,” tandasnya.
Sebagai senior, Yusuf mengingatkan kepada yuniornya yang kini sedang menjalani tugas sebagai Sterring Commite untuk bekerja objektif, profesional dan bertanggungjawab. “Kalau ini dibiarkan berlarut. SC bisa digugat. Tidak elok kalau saya duga, ada yang main-main disini,” tambahnya.
Ketua Tim Penasehat Pemenangan salah satu kandidat Ketua Umum HIPMI Sultra itu berharap agar SC sesegera mungkin menyampaikan temuannya dalam melakukan verifikasi. Karena bila ini dibiarkan akan menjadi preseden buruk di HIPMI.
“Marwah organisasi ini harus dijaga. Di masa lalu, HIPMI ini selalu tidak steril dari intervensi kekuasaan. Sekarang, saat kita semua ingn mengembalikan independesi itu, malah dinodai dengan tidak tegasnya SC. Kalau ini terus ditunda, bahaya,” pungkasnya.(abdi)