72 Tahun Tanpa Merah Putih
BUTON-Hari sudah menjelang siang ketika Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi Herman bersama rombongan tiba di Desa Bajo Bahari Kecamatan Wabula, sebuah kampung yang berjarak 5 kilometer dari Pasarwajo, ibukota Kabupaten Buton. Siang itu, 17 Agustus 2017, Kapolres Buton ini menerima undangan warga menjadi inspektur upacara peringatan detik-detik proklamasi Kemerdekaan RI ke 72, yang digelar swadaya oleh masyarakat.
Andi Herman tak menyangka, ia bisa menikmati sebuah momen dramatis bernama heroisme. Upacara itu bukan digelar di tanah lapang, tapi di laut. Ketinggian air sepinggang orang dewasa. Tiang bendera di dalam air sudah terpancang saat perwira yang dilantik sebagai Kapolres Buton Juni 2016 ini tiba di lokasi. “Kami naik perahu untuk tiba di lokasi upacara,” tutur Andi Herman, kepada jurnalis LENTERASULTRA.COM yang menemuinya, sehari setelah acara itu.
Ada lebih dari 100 warga hadir. Mereka rela berbasah-basahan menahan dingin di dalam laut demi menikmati tiap detik kumandang lagu Indonesia Raya mengiringi Merah Putih berkibar di ujung tiang yang dibuat dari bambu itu. Andi Herman bahkan merinding menyaksikan momen itu, karena baginya ini sesuatu yang sangat istimewa.
Memilih laut sebagai lokasi acara bukanlah karena warga ingin gagah-gagahan. Warga Bajo Bahari hanya punya laut sebagai areal berkumpul yang ideal. “Di kampung ini tidak ada tanah lapang. Kan perkampungan nelayan, hanya terhubung oleh jembatan-jembatan, jadi mereka memilih laut. Meski menahan dingin, tapi demi Merah Putih mereka rela,” kenang Andi Herman.
Upacara itu bermula dari komunikasi antara dirinya dengan warga setempat yang mengaku bahwa sampai 72 tahun Indonesia merdeka, mereka belum merasakan sensansi memberi penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih, sekaligus menyanyikan lagu Indonesia Raya. Upacara peringatan HUT RI, sangat ingin digelar masyarakat Bajo Bahari. Ide itu disupport Kapolres.
Tapi ia tak menyangka akan sedramatis itu akhirnya. Seluruh rangkaian upacara mulai dari laporan upacara, penghormatan, pembacaan proklamasi hingga pengibaran bendera berjalan baik dan khidmat, dan semuanya digelar di dalam laut. Andi Herman amat menghargai usaha keras masyarakat yang bersusah payah menggelar upacara, meski harus menahan dinginnya air laut, tengah hari pula.
Kedekatan warga Bajo Bahari dengan Polres Buton diawali kiprah seorang personil Polres Buton bernama Brigadir Almuhalid. Ia adalah Bhayangkara Pembinaan, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) di Kecamatan Wabula. Melihat terbatasnya akses pendidikan di kampung nelayan ini, Al Muhalid bersama seorang anggota TNI, menginisiasi hadirnya rumah baca di perkampungan itu. Jangan heran jika Kapolres, AKBP Andi Herman mendapat tempat istimewa di mata masyarakat.(war)