71 Pengemudi Jasa Transportasi Umum Terima Bantuan Subsidi BBM
LAWORO, LENTERASULTRA.COM – Sejumlah sopir angkutan umum di Kabupaten Muna Barat menerima bantuan subsidi BBM di kantor Dinas Perhubungan setempat yang berada di Desa Guali, Kecamatan Kusambi, Rabu, 14 Desember 2022. Bantuan itu ditujukan kepada para pengemudi angkutan umum darat dan laut.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan, Mustafa mengatakan bantuan subsidi BBM merupakan bantuan yang disalurkan kepada penyedia layanan jasa angkutan umum dalam rangka pemenuhan kebutuhan BBM akibat kenaikan inflasi.
“Bantuan subsidi BBM dihadirkan untuk membayar kenaikan tarif angkutan umum yang diakibatkan karna naiknya harga BBM. Dimana harga angkutan umum darat saat ini dinaikan sebesar lima ribu rupiah dari harga biasanya. Maka subsidi itu dihadirkan untuk membayar kenaikan harga lima ribu rupiah itu yang kemudian di bebankan ke pihak pemerintah daerah. Sehingga tarif angkutan umum kembali normal seperti biasanya dan masyarakat tidak merasakan adanya kenaikan itu,” jelas Mustafa saat ditemui di ruang kerjanya.
Mustafa mengaku pemberian subsidi dalam rangka menjawab keluh kesah masyarakat ditengah keadaan kenaikan BBM saat ini. Untuk itu ia berharap setelah ada bantuan tersebut seluruh penyedia jasa angkutan umum tidak lagi menaikan tarif angkutannya. Jika diketahui menaikan harga maka pihak Dinas Perhubungan akan memutuskan bantuan subsidi tersebut.
“Kami himbau kepada pengemudi jasa angkutan umum untuk tidak menaikan tarif angkutannya. Jika kami menemukan oknum yang sengaja menaikan harga, maka secara langsung kita hentikan bantuannya,” jelasnya.
Mustafa menerankan bahwa besaran subsidi yang diberikan kepada penyedia jasa angkutan darat sebesar Rp 80.000 perharinya. Sementara untuk angkutan laut sebesar Rp 1.440.000 per setiap kali operasi.
“Besaran bantuan yang diberikan diakumulasi dari harga kenaikan tarif, dijumlah banyaknya penumpang dan dikali berapa kali operasinal. Jika di hitung satu mobil itu memuat 8 orang sekali kali jalannya, maka jika dikali 5 ribu maka hasilnya 40 ribu. Dan itu untuk biaya pergi, sama halnya juga dengan biaya pulang. Maka jika ditotalkan angkutan darat dapat mengumpulkan 80 ribu perharinya dari kenaikan tarif tersebut,” terangnya.
“Sementara untuk angkutan laut itu kita asumsikan dari jumlah bahan bakar yang digunakan sebanyak 60 liter per satu kali jalan. Kemudian dikali harga solar sebesar 12 ribu maka mendapatkan Rp 1.440.000 perharinya,” tambah Mustafa.
Dijelaskannya, data penerima bantuan subsidi saat ini sebanyak 69 orang untuk angkutan umum darat dan 2 orang untuk angkutan laut. “Sampai saat ini yang masuk dalam data SK Bupati itu sebanyak 69 orang. Namun kami akan kembali melakukan penambahan data karena masih banyak penyedia jasa angkutan yang belum terdaftar. Dan penambahan ada sekitar 41 orang, dan semntara kami data ulang untuk kemudian kembali diusulkan kepada pak Bupati,” ujarnya
lebih lanjut kata Mustafa seluruh bantuan subsidi BBM yang didistribusikan tahun ini berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember. Selanjutnya selama inflasi belum stabil harga angkutan tidak turun dan kemungkinan diperpanjang tergantung kebijakan Bupati.
Penulis: Sry Wahyuni
Editor: Ode