Karya Tulis Ilegal Fishing Siswa SMAN 2 Parigi, Muna Raih Juara Dua Nasional
RAHA, LENTERASULTRA.COM – SMA Negeri 2 Parigi, Kabupaten Muna berhasil meraih juara dua dalam kompetisi esai ilmiah nasional tahun 2022. Prestasi itu diraih lewat karya tulis tentang Ilegal Fishing.
Kompetisi esai ilmiah nasional itu diselenggarakan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara. Pesertanya ialah tingkat mahasiswa dan SMA/sederajat dari berbagai daerah di Indonesia. SMA 2 Parigi sendiri mengalahkan karya tulis siswa dari salah satu SMA di Malang, Jawa Timur, di diperingkat ketiga. Sedangkan peringkat pertama diboyong SMA 1 Kendari.
Kepala SMA Negeri 2 Parigi, La Koma mengatakan, prestasi tersebut dicapai tiga orang siswanya. Antara lain Fahziah Putri Aulia, Riska Salsabila dan Sharil Zahra Sonitiro. Ketiganya didampingi Guru Syamsia.
“Baru saja hari ini presentasi tentang karya tulisnya. Alhamdulillah bisa dapat juara dua,” kata La Koma kepada Lenterasultra.com, Kamis, 31 Maret 2022.
La Koma mengatakan, ketiga siswa itu tergabung sebagai satu tim mewakili sekolah. Mereka membuat esai ilmiah dengan topik Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing. Pemilihan tema tersebut bentuk kepedulian pelajar pada upaya pencegahan praktek ilegal fishing yang tidak jarang masih dijumpai ditengah masyarakat. Khususnya juga di Muna.
“Ada dua tema, satunya lagi tentang pengembangan small scalle fisheries. Mengapa soal Ilegal fishing, ya karena praktek itu masih kerap di jumpai. Tulisan itu mengkaji fenomena, melihat ketentuan hukumnya dan membahas dampaknya,” jelasnya.
Mantan Kepala SMA Negeri 1 Lohia itu meneruskan, prestasi tersebut merupakan kali kedua yang diraih dalam bidang literasi sekolah. Prestasi pertama ialah kesuksesan menerbitkan novel hasil karya lima orang guru dan 50 siswa SMA 2 Parigi, November 2021 lalu. Buku novel itu hasil dari program gerakan sekolah menulis buku yang diselenggarakan lembaga Nyalanesia.
“Jadi ini rangkaian pembinaan literasi sekolah. Siswa dibina dan dilatih menulis oleh Guru pembimbing. Kemudian sekolah mencari ruang aktulisasi lewat lomba. Alhamdulillah sudah dua kali dapat prestasi,” paparnya.
(Ode)