Atlet Tenis Meja Busel Terbaik Se Sultra
LENTERASULTRA.com-Pembinaan olahraga di Buton Selatan terbukti cukup maju. Daerah ini sangat mungkin bersaing dengan wilayah lain di Sultra di pentas olahraga sekelas Porprov nanti. Buktinya, di even Kejurda Tenis Meja yang kelar dua hari lalu di Kendari, daerah pimpinan Agus Feisal Hidayat itu keluar sebagai juara umum.
Mereka sukses mengalahkan 15 daerah lain yang ikut di kompetisi ini. Tim Busel berhasil mengamankan dua emas untuk dua kategori berbeda, yakni senior putra dan senior umum, termasuk sekeping perak untuk kategori senior putra.
“Makanya kita berhak atas predikat juara umum,” bangga La Ode Ibnu Rajab, manager tim tenis meja Busel, saat dihubungi melalui telepon selulernya, (6/11).
Dua hari lalu, Kejurda tenis meja tuntas digelar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Sultra. ada 16 Pengcab yang melibatkan diri dalam kompetisi yang digelar sejak tanggal 2 dan 5 November 2017 itu. Busel kemudian terbukti paling jago.
Adapun nama-nama kontingen yang tergabung dalam tim kelas umum ini adalah, Rahidin, Rahmat Manan, La Ode Yamin Bunarfa, Syawal dan Adelisna. “Kami berharap, tim ini bisa terus solid dan meningkatkan kemampuan. Pemkab Busel juga harus mendukung mereka,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Saban Hidayat mengungkapakan bahwa Kejurda tahun ini memang baru muncul setelah sempat vakum selama 10 tahun. Di Kejurda kali ini, kata dia, memang mengundang seluruh kabupaten/kota di Sultra untuk berpartisipasi.
“Alhamdulillah, responnya besar. Lebih dari 90 peserta ikut dari 16 Pengcab PTMSI,” kata Saban. Ia menambahkan, pertandingan menggunakan sistem round robin di mana semua peserta saling bertemu pada babak penyisihan. Selanjutnya dilakukan dengan sistem gugur.
Kelas yang dipertandingkan adalah senior putra, senior putri dan junior putra, junior putri dan umum. Kategori yunior itu bila seseorang lahir diatas tahun 2000. Sementra senior dimulai pada kelahiran 1991 sampai 1999, dan umum di segela usia. “Total hadiahnya Rp 25 juta,” katanya.
Kejurda kali ini didesain sebagai ajang persiapan seleksi Pra PON 2020. Makanya dari segi usia dibatasi. Panitia juga menggelar iven ii dalam rangka untuk persiapan Kejurnas-Kejurnas yang mungkin pada tahun-tahun berikutnya akan diselenggarakan oleh daerah-daerah lain.(astil)