World Bank: Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 4,4 Persen Tahun Ini
JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – World Bank memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh hingga 4,4 persen di 2021. Proyeksi itu didasari kondisi pandemi Covid-19 yang terkendali dan diikuti penguatan ekonomi dunia.
Dalam laporan World Bank bertajuk Indonesia Economic Prospects (IEP) yang dirilis Kamis (17/6/2021) disebutkan bahwa sentimen positif dari masyarakat dan peningkatan penjualan ritel pada triwulan II 2021 merupakan momentum pemulihan ekonomi Indonesia.
Hal itu dinilai menjadi capaian positif lantaran pada triwulan I pertumbuhan konsumsi dan investasi melambat. Kendati berada di dalam jalur pemulihan, Indonesia masih tetap dihadapkan dengan ketidakpastian. Hal itu merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang masih memiliki risiko tinggi, diikuti dengan munculnya varian delta baru.
“Mempercepat distribusi vaksin, memastikan testing yang memadai maupun diambilnya tindakan terkait kesehatan masyarakat lainnya, serta mempertahankan dukungan moneter dan fiskal yang kuat dalam waktu dekat dirasa sangat penting untuk mendorong pemulihan Indonesia,” terang Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen, dikutip dari asiatoday.id.
Sejalan dengan langkah itu, pemerintah Indonesia dipandang perlu untuk menjalankan agenda reformasi yang bisa memperkuat iklim investasi, memperdalam pasar keuangan, dan meningkatkan ruang fiskal.
“Ini untuk pertumbuhan jangka panjang, dan akan menjadi penting untuk lebih lanjut membangun kepercayaan konsumen dan investor,” jelasnya.
Laporan tersebut menyerukan agar pemerintah Indonesia mengembangkan strategi fiskal jangka menengah dengan urutan pelaksanaan yang baik. Perencanaan yang jelas untuk meningkatkan penerimaan pajak dan ruang fiskal untuk belanja prioritas menjadi keniscayaan.
World Bank juga menyoroti tentang pentingnya menjaga kebijakan moneter yang akomodatif dan mendorong kredit swasta untuk mendukung sektor riil sambil memantau kerentanan eksternal dan keuangan.
Selain itu, peran penting bantuan sosial yang memadai dalam upaya mengurangi risiko terkait kemiskinan yang meningkat perlu untuk terus dilakukan. Pasalnya, World Bank mendapati temuan, bila kebijakan bantuan sosial di 2020 terus berjalan di 2021, maka ada potensi untuk menjaga 4,7 juta masyarakat Indonesia tetap berada di luar garis kemiskinan.
Sementara itu ekonom utama World Bank untuk Indonesia Habib Rab menuturkan, Indonesia berpeluang untuk meningkatkan berbagai pekerjaan dengan produktivitas yang lebih tinggi dan partisipasi perempuan dalam perekonomian.
“Indonesia telah mengurangi tingkat kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan upah tenaga kerja selama satu dekade terakhir. Tahap selanjutnya adalah menciptakan lapangan kerja kelas menengah yang lebih produktif, memperoleh upah yang lebih tinggi, dan memberikan manfaat sosial,” ujarnya.
“Sementara krisis berisiko memperberat tantangan ketenagakerjaan Indonesia, krisis ini juga menjadi peluang untuk mengatasi hambatan daya saing dan inklusi untuk menciptakan lapangan kerja kelas menengah dan memperkuat partisipasi perempuan dalam perekonomian,” jelas Habib.
Ketiga, melengkapi tenaga kerja Indonesia untuk memiliki pekerjaan kelas menengah dengan berinvestasi dalam sistem pembelajaran dan pelatihan serta berbagai program untuk meningkatkan keterampilan pekerja.
Keempat, mendorong lebih banyak perempuan ambil bagian dalam angkatan kerja dan mengurangi kesenjangan pendapatan antara laki-laki dan perempuan dengan berinvestasi pada perawatan anak dan lansia serta mendukung pengembangan sektor swasta dalam ekonomi yang berbasis pada perawatan (care economy). (ATN)