Perluas Kawasan Konservasi, Maluku Dirancang jadi Lumbung Ikan Indonesia
JAKARTA – Provinsi Maluku tengah dirancang untuk menjadi Lumbung Ikan Indonesia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendukung upaya itu melalui program perencanaan ruang laut dengan membuat Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah (RZ KAW), Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional (RZKSN) dan Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT) serta mendorong dibuatnya Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) melalui Peraturan Daerah di wilayah LIN.
Disamping program perencanaan ruang laut, KKP juga melakukan berbagai upaya lainnya seperti mendorong agar kawasan konservasi perairan dapat terus ditumbuhkan, baik yang dikelola oleh daerah maupun KKP, sebagai daerah penyangga dan pelindung stok serta habitat ikan di wilayah LIN.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) TB. Haeru Rahayu menyampaikan selaku pengampu ruang laut, pihaknya berupaya memastikan agar penataan dan pengelolaan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil dapat menjamin terwujudnya program LIN yang ditargetkan Presiden Jokowi beroperasi pada tahun 2023 mendatang.
“Peran Ditjen PRL dalam Program LIN ini adalah mengatur ruang laut di Maluku sehingga ada alokasi ruang untuk pelabuhan, alokasi ruang untuk penangkapan ikan, alokasi ruang untuk budidaya, alokasi ruang untuk alur pelayaran, dan sebagainya,” ungkap Tebe melalui keterangan tertulisnya, Rabu (17/3/2021).
“TPK Buano memiliki sub zona budidaya yang berada di area Selat Valentine sebelah barat dengan luas 31,57 hektare. Secara umum Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki luas zona budidaya sebesar 14.701,11 hektare atau setara dengan 8 persen dari total luas zona budidaya di Provinsi Maluku,” terang Santoso.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Abdul Haris menjelaskan bahwa LIN adalah kawasan penghasil produksi ikan secara berkelanjutan, diperuntukan bagi kesejahteraan rakyat sebagai wujud dinamisnya kebijakan ketahanan pangan dan merupakan pusat pertumbuhan ekonomi perikanan nasional.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah mengamanatkan perlunya kerja sama dan sinergi dengan semua pihak untuk menyukseskan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional. Sejauh ini sinergitas antar kementerian/lembaga dan pemerintah telah dibangun di bawah komando Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
LIN sebagai program nasional yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat sejak tahun 2010. Karenanya KKP bersama Pemerintah Provinsi Maluku menyiapkan Maluku dan menjadikan kawasan Indonesia Timur sebagai produsen perikanan terbesar di Indonesia. (ATN)