Hitung Hasil Pemilu Berpotensi Sampai Dini Hari

480
Komisioner KPU RI, Ilham Saputra
Komisioner KPU RI, Ilham Saputra

LENTERASULTRA.com–Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 bikin lelah banyak orang. Bukan hanya penyelenggara, tim sukses Caleg dan Parpol, tapi juga masyarakat yang menunggu hasilnya. Proses hitung di TPS, rata-rata sampai malam bahkan ada yang sampai dini hari.

Bagaimana Pemilu 2019? Kelelahan itu sangat mungkin bertambah. Soalnya bukan hasil yang dihitung makin banyak. Mulai dari suara Caleg kabupaten/kota, lalu provinsi, DPR RI, DPD RI dan hasil Pilpres. Potensi proses hitung sampai pagi sangat besar.

KPU ternyata sudah mengantisipasi itu. Sabtu (30/9) lalu, lembaga ini menggelar simulasi pemungutan suara di Bogor, termasus melakukan penghitungan. Hasilnya, waktu bisa dipress sebelum tengah malam.

“Syaratnya, pemilih di satu TPS jangan melebih 300 orang. Basis angkanya ya ambil Daftar Pemilih Tetap (DPT). Kalau lebih 300, maka rawan sampai larut malam,” ulas Ilham Saputra, komisioner KPU RI.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Simulasi yang digelar di Desa Kadumangu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, itu sekaligus menguji jumlah ideal pemilih untuk satu TPS.

Katanya, dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu memang menyebutkan bahwa jumlah pemilih di setiap TPS maksimal 500 orang. Angka itu sebenarnya mengacu pada pemilu sebelumnya. Namun, kala itu pemilihan tidak dilaksanakan serentak antara pemilu legislatif dan pemilu presiden.

”Waktu kita simulasi di Banten, jumlah pemilih 500 orang. Proses penghitungan suara sampai melebihi pukul 00.00 atau berganti hari,” jelasnya. Itu terjadi lantaran jumlah surat suara yang harus dicoblos pemilih lebih banyak.

Masalah ini memang sempat dibahas di Komisi II DPR saat rapat dengar pendapat dengan KPU. Komisi yang membidangi masalah pemerintahan itu meminta penghitungan suara tidak sampai berganti hari, karena tenaga petugas akan terkuras. Salah satu cara untuk mempercepat penghitungan adalah mengurangi jumlah pemilih di TPS.

Bawaslu juga mempunyai catatan dalam simulasi itu. Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengungkapkan, catatan pertama terkait proses pungut hitung. Pihaknya merekomendasikan agar TPS baru bisa dibuka setelah pukul 07.00.

Ia juga mengusulkan agar panitia menyiapkan kursi untuk pengawas TPS. Tujuannya, mereka tidak mondar-mandir. Fasilitas itu sama dengan yang diberikan kepada para saksi.(jpc)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU