Menko Puan Ingin Impor Guru, Ketua PGRI Kendari: Sama Saja Menjajah!
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Wacana yang sempat dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Puan Maharani perihal akan mengimpor guru dari luar negeri sudah sampai ke telinga guru di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Kendari, Makmur mengkritik keras wacana tersebut. Menurutnya wacana pemerintah mendatangkan guru asing, itu sama saja menjajah guru Indonesia.
“Secara tidak langsung menjajah guru-guru kita, coba pikirkan kembali. Karena guru-guru kita cukup tersedia dan malah kelebihan masa harus impor segala,” ujarnya kepada jurnalis Lenterasultra.com, di Kendari, (13/5/2019).
Ia mempertanyakan apa alasan pemerintah mewacanakan hal tersebut? Padahal secara kapabilitas, guru di Indonesia sangat berkompeten. Buktinya, tidak sedikit jebolan-jebolan sekolah di Indonesia yang mendulang prestasi di luar negeri.
“Buktinya, berkad didikan para guru-guru justru peserta didik kita berprestasi. Mereka sudah ikut olimpiade tingkat nasional bahkan sampai tingkat internasional. Begitu hebatnya para pahlawan tanda jasa itu,” terangnya.
Menurutnya, tentu sangat disayangkan, jika hal tersebut tetjadi. Sebab bisa melukai hati para tenaga pengajar. “Apalagi buat adik-adik kita yang sekarang ini sedang menempuh kuliah pendidikan guru,” cetusnya.
Hal senada disampaikan oleh Herman Rudin (31) salah seorang guru honorer di MTSN 1 Kendari. Ia dengan tegas menolak wacana impor guru. Pasalnya keadaan Indonesia bukan kekurangan, malah kelebihan guru. Utamanya guru yang masih bestatus honorer.
“Saya tidak setuju dalam artian harus dipikir matang-matang. Dari segi kemampuan guru-guru Indonesia hebat-hebat,” terangnya.
Kata guru yang mengajar mata pelajaran Penjaskes ini, banyak guru yang memiliki kemampuan hanya saja kurang sentuhan dari pemerintah. Sentuhan yang dimaksud minimal tidak ada kejelasan statusnya sebagai guru.
Untuk diketahui, wacana impor guru guna mengajar di Indonesia dicetuskan Menko PMK, Puan Maharani saat Musrenbang di Jakarta, Kamis, (9/5/2019) lalu. Guru dari luar negeri ini akan mengajarkan ilmu-ilmu yang dibutuhkan di Indonesia. Bahkan, saat itu Puan menyebut jika ada kendala di bahasa, pemerintah akan memfasilitasi penyediaan banyak penerjemah serta perlengkapan alih bahasa.