Atlet Kesal, Medali Porprov Dibuang Usai Upacara HUT Bombana
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-
Puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bombana ke-15, 18 Desember 2018, berakhir dengan insiden yang tidak mengenakan.
Dipenghujung upacara bendera, anggota dewan dan atlet yang berlaga di pekan olahraga provinsi (Porprov) Sultra mengamuk. Bukan hanya itu, medali-medali yang berhasil diraih para atlet saat berlaga di Kabupaten Kolaka, beberapa hari lalu dibuang ke lantai. Sontak insiden itu menyita perhatian seluruh peserta upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Bupati Bombana, H. Tafdil.
Insiden ini terjadi saat peringatan HUT Bombana berakhir. Saat Bupati Bombana Haji Tafdil bersama undangan -salah satunya pejabat utama Polda- meninggalkan tempat upacara menuju lokasi lomba masak tradisional, anggota DPR Bombana Heryanto, tiba-tiba saja teriak dan membuang medali-medali para atlet Porprov sembari berkata “buang saja itu medali tidak ada gunanya,” teriak Heryanto.
Saat ditemui lenterasultra.com, Heryanto mengungkapkan kekesalannya sebab para atlet tidak diberi kesempatan untuk bertemu dan berjabatangan dengan kepala daerahnya.
“Kasihan anak-anak ini. Mereka sudah capek bahkan taruhannya nyawa dalam mengikuti cabor Porprov yang diselenggarakan di Kolaka selama 9 hari. Mereka diundang upacara berharap bisa bertemu dengan kepala daerahnya paling tidak berjabatanganlah dengan pak bupati, tapi ternyata tidak ada agendanya mereka cuman duduk diam mendengarkan kegiatan ini sampai selesai,” ungkap politisi partai Golkar ini saat ditemui usai Upacara HUT Bombana, Selasa (18/12/2018).
Sementara itu, Aslan Selaku Sekretaris Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) mengaku sebagian Atlet Bombana dari kebarangkatan hingga selesainya Porprov di Kolaka uang saku para atlet belum juga dituntaskan.
“Mereka kesini tidak minta apa-apa, mereka kesini karena diundang dan cuman ingin bertemu dan bersalaman dengan kepala daerah. Kenyataannya meraka cuman didiamkan, sedangkan uang saku saat Porprov saja belum dibayarkan sampai sekarang, kasihan mereka,” tegas Aslan.
Dirinya juga mengungkapkan kekecewaannya karena merasa mereka tidak dihargai hasil keringatnya dalam membawakan nama daerah saat Porprov lalu. “Bagaimanapun mereka membawa nama daerah ke Porprov tapi setelah sampai disini berharap ada penghargaan untuk mereka, tapi ternyata tidak. Malah acara-acara seremonial yang tidak jelas diberi penghargaan. Sedangkan kami tidak dihiraukan sama sekali ada disini, apa salahnya kita dipertemukan dan bersalaman dengan pak bupati. Itu saja sudah senang, kita kesini bukan minta uang saku atau hadiah,” tutupnya.
Untuk diketahui dalam Porprov Sultra ke-13 tahun 2018, Kabupaten Bombana berhasil memperoleh medali emas sebanyak 10, 14 perak, dan 11 perunggu.
Reporter : Febry Wulandari
Editor : Wa Ode Ismawati