Jelang Pilkades Serentak, Kapolres Bombana Ingatkan Calon Kades Hindari Kampanye Hitam

327
  Deklarasi damai dalam rangka mensukseskan Pemilihan Kepala Desa serentak. Deklarasi tersebut diadakan di Aula Rekonfu Polres Bombana, Selasa (30/10/2018).

BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Dinamika politik menjelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) sudah mulai berasa dan suhu politikpun mulai memanas. Sejumlah Calon Kepala Desa pun sudah mulai bersiap-siap berlaga dipentas Pilkades. Untuk menciptakan Pilkades yang aman, nyaman, damai dan sejuk, Polres Bombana gelar Deklarasi damai dalam rangka mensukseskan Pemilihan Kepala Desa serentak. Deklarasi tersebut diadakan di Aula Reorganisasi, Konsolidasi dan Fungsionalisasi (Rekonfu) Polres Bombana, Selasa (30/10).

Kapolres Bombana, AKBP Andi Adnan Syafrudin menekankan pentingnya para calon Kepala Desa ikut serta mensukseskan serta menjaga ketertiban dan keamanan bersama menjelang Pilkades serentak yang akan digelar tanggal 18 November 2018 mendatang.

“Mari sama-sama berkomitmen kita sukseskan pilkades. Jangan hanya kami dari pemerintah daerah, tapi masyarakat juga serta para calon Kades mari sama-sama kita jaga kerukunan, keamanan dan ketertiban di pilkades yang sebentar lagi akan digelar,” ucapnya.

Tak hanya itu, Kapolres termuda di Sulawesi tenggara (Sultra) ini juga menghimbau kepada seluruh calon kepala desa yang ikut ajang kontestasi Pilkades agar tidak memainkan isu-isu SARA, menyebarkan HOAX, bahkan ujaran kebencian (hate speech) saat pelaksanaan kampanye nanti. Menurutnya, Black Campaign (kampanye hitam) bisa menimbulkan terjadinya konflik hingga membuat masyarakat resah dan membuat suasana tidak aman.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Tolong jangan kita menyebarkan berita hoax, mainkan isu SARA apalagi ujaran kebencian pada saat masa kampanye. Silahkan para calon Kepala Desa adu visi misi dengan program antara calon khususnya, jangan hanya karna ingin menang lalu kita menjatuhkan calon lain. Yang di khawatirkan calon yang kita jatuhkan ini dia serang balik akhirnya terjadilah konflik,” tuturnya.

Alumni Akpol dan juga mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat itu, menyampaikan kepada panitia penyelenggara pilkades agar lebih profesional, netral dan transparan dalam bekerja. Sebab salah satu indikator terjadinya konflik di setiap penyelenggaraan pilkades, karena panitia tidak profesional dan transparan dalam menyelenggarakannya.

“Untuk itu, teman panitia tolong saat pelaksanaan pilkades ini harus bekerja secara profesional, netral dan transparan. Jangan berpihak kepada calon siapapun. Biarkan mereka saling beradu visi misi,” imbuhnya.

Perlu diketahui, Dalam deklarasi damai itu turut hadir Bupati Bombana yang diwakili oleh Asisten III , Polres Bombana dan Jajarannya, Perwira Penghubung (Pabung), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan Beberapa Kontestan Calon Kepala Desa dari berbagai wilayah di Bombana. Dimana, deklarasi damai itu juga diikuti dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepakatan antar pihak kepolisian dan calon Kepala Desa yang akan mengikuti pilcaleg mendatang.

“Ini kampung kita, mari kita jaga nama baik kampung kita, hindari gesekan, semoga pilkades 2018 sukses, sejuk, damai dan aman,” pungkasnya. (Agus)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU