Nasib Kepala Puskesmas Kabaena Timur Ada Ditangan Bupati Bombana
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Nasib Kepala Puskesmas (Kapus) Kabaena Timur, Toni Budianto sungguh malang. Bagaimana tidak, sejumlah persoalan dikabarkan membelit dirinya. Tak main-main, persoalan tersebut bahkan mengancam posisinya sebagai Kapus Kabaena Timur. Selain itu, ia juga sudah tidak harmonis lagi dengan bawahannya, mulai dari para staf, dokter hingga perawat. Malangnya lagi, persoalan yang menimpa Toni kini sudah sampai di meja pimpinan daerah dalam hal ini bupati. Oleh karena itu, nasibnya sebagai Kapus saat ini berada ditangan Tafdil selaku Bupati Bombana.
Awalnya, keharmonisan pegawai Puskesmas Kabaena Timur retak gegara Toni Budianto tidak transparan dalam mengeluarkan kebijakan. Ia kerap mengambil kebijakan yang bertentangan dengan bawahannya. Diantaranya, soal pinjaman yang konon 40 persen dari BPJS Kesehatan yang notabenenya itu adalah hak yang harus dibayarkan untuk tenaga medis, gaji honorium PHTT yang tidak dibayarkan secara menyeluruh di tahun 2017, dan juga Ambulance Laut (Speed) yang malah dijadikan lahan untuk mengeruk keuntungan.
Sejumlah persoalan tersebut terungkap ketika aduan dari 30 orang tenaga kesehatan Puskesmas Kabaena Timur. Mereka membeberkan kasus-kasus itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bombana beberapa waktu lalu. Sehingga masalah itu harus merepotkan Kepala Dinas Kesehatan, Inspektorat dan Badan Keuangan Daerah untuk ikut mengevaluasi aduan tersebut.
Saat ditanya kelanjutan dari persoalan yang menimpa Kapus Kabaena Timur itu, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Dr. Sunandar M.Kes, mengatakan bahwa pihak inspektorat sudah melakukan audit. Hasilnya, bakal diserahkan ke bupati sebagai penentu nasib Kapus. Ia (bpati) yang akan memutuskan nanti.
“Di lapangan kemarin sudah turunkan tim audit inspektorat sebanyak 5 orang. Dan hasilnya akan diserahkan kepada pimpinan. Yang jelas hasil konsultasi saya dengan pak bupati akan diselesaikan dengan pertimbangan yang tidak boleh sampai ada gangguan dalam pelayanan kepada msyarakat, jadi kita tunggu keputusan bupati,” bebernya.
Saat ditanyai soal tanggapan bupati, Sunandar mengatakan bahwa bupati sangat respek dan prihatin karena persoalan ini menyangkut dengan pelayanan masyarakat di Puskesmas Kabaena Timur. “Jadi beliau tanggapi secara cepat dan langsung turunkan tim investigasi tim audit dari inspektorat,” ucap Sunandar.
Menurutnya, persoalan ini hanya miskomunikasi antara pimpinan dan stafnya. Akan tetapi untuk tindak lanjut berikutnya diserahkan kepada pengambil kebijakan yaitu bupati. Tentunya berdasarkan dengan hasil temuan audit inspektorat.
Ia berpesan agar pegawai Puskesmas Kabaena Timur tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Jangan ada lagi sekat-sekat diantara mereka. Harus saling memahami dan saling memperbaiki diri agar tidak ada yang membuat proses akreditasi terganggu. (Agus)