Muna Butuh 10 Dokter PTT, Gajinya  Rp 7 Juta Perbulan

1,166
Kadis Kesehatan Muna, La Ode Rimba Sua

Lenterasultra.com-Jumlah dokter di Kabupaten Muna masih sangat terbatas. Jangankan yang bertugas di puskesmas, tenaga dokter yang ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) saja, masih kurang. Untuk memenuhi kekurangan tersebut, pemerintah di Bumi Sowite itu, membuka penerimaan tenaga dokter dengan status Pegawai Tidak Tetap (PTT).

Khusus tahun 2018 ini, Pemda Muna membutuhkan 10 dokter gigi dan dokter umum. Kuota sebanyak itu, sesuai dengan kebutuhan yang sudah disetujui Bupati Muna, LM Rusman Emba. Jika terakomodir, sepuluh dokter PTT ini bakal ditempatkan dibeberapa desa di Kabupaten Muna.

Diantaranya, Wakadia, Kabangka, Dana, Lasalepa, Labasa serta Kontukowuna. Perekrutan yang dilakukan pemerintah setempat, dalam rangka pemenuhan jumlah dokter yang minim di Muna. “Khusus desa Wakadia, kita akan tempat dua dokter. Desa desa lainnya, masing-masing satu dokter. Mengenai gajinya dikisaran 7 jutaan rupiah perbulannya,” kata La Ode Rimba Sua, Kadinkes Muna, diruang kerjanya, Kamis (17/5).

Rimba Sua menjamin, dalam penjaringan 10 dokter ini, tak ada unsur KKN. Melainkan murni, merekrut putra dan putri daerah, dalam mengabdikan diri, mewujudkan visi dan misi Bupati Muna LM Rusman Emba dan wakilnya Abdul Malik Ditu, yakni Muna kuat, mandiri, bermartabat serta berdaya saing.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Mantan Kabid Pelayanan Dinkes ini menjelaskan, jika dalam perekrutan dokter nanti melebihi kuota yang telah ditetapkan, maka secara otomatis, dokter teraebut masuk dalam daftar tunggu. Sebab tidak menutup kemungkinan, jika anggaran memungkinkan, bakalan terkafer pula.

“Tapi untuk tahap awal, kita cari dulu 10 dokter pertama yang mendaftar. Ini langsung di SK kan. Kalau lebih, mereka menunggu dulu hingga tahun berikutnya. Kalau dibutuhkan mendesak, langsung terkafer,” imbuh pria jebolan master kesehatan ini.

Rimba Sua menyadari, perekrutan 10 dokter itu, belum bisa memenuhi kebutuhan prima kesehatan masyarakat di Muna. Sebab, masih ada wilayah-wilayah terpencil sejagad Muna, butuh dokter. Misalnya saja, Puskesmas Bone, Marobo, Tongkuno, Walengkabola, dan puskesmas Wakobalu kecamatan Kabangka. Termasuk, di Towea.

Selain itu, daerah Muna bagian timur seperti Wakorsel, Pasir Putih dan Batu Kara, juga tak ada dokter. “Jadi, ini nanti akan ditugaskan masing-masing satu dokter untuk program kedepannya. Tinggal dilihat saja tingkat kebutuhan,” ucap mantan sekretaris Dinsos ini sambil mengaku, tenaga apoteker juga tak ada di Muna.

Nah, untuk mengisi kekosongan dokter di daerah yang dimaksud, mantan sekretaris Dinkes ini mengaku, sudah punya skenarionya. Setiap dokter yang sudah ditempatkan di puskesmas tertentu, bisa ditugaskan menangani puskesmas didekatnya yang belum memiliki dokter, dengan sistem part time. “Misalnya, dua hari di puskesmas ini, dua hari berikutnya di puskesmas lain lagi. Begitu seterusnya. Tapi, perawat dan bidan tetap siap 24 jam, di puskesmas-puskesmas yang belum memiliki dokter,” pungkasnya. (ery)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU