WASHINGTON, LENTERASULTRA.COM – Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mulai melakukan simulasi perang di laut lepas. Simulasi perang itu dilakukan dengan meledakkan bom seberat 40.000 pon di dekat kapal induk tercanggihnya, USS Gerald R Ford, di lepas pantai timur AS pada Jumat (18/6/2021).
Melansir dari asiatoday.id, ledakan ini juga memicu gempa bumi magnitudo 3,9 dan guncangannya terasa hingga 100 mil jauhnya, yang diketahui berdasarkan survei Geologi Amerika Serikat (USGS) yang mengukur peristiwa seismik kira-kira 100 mil di lepas pantai Ponce Inlet, sebuah kota di selatan Pantai Daytona.
“Ledakan itu menarik perhatian yang tidak diinginkan, meskipun Angkatan Laut AS mengatakan itu benar-benar aman. Kepemimpinan dan kru menunjukkan kesiapan Angkatan Laut berjuang melalui keterkejutan, membuktikan kapal perang kami dapat menerima pukulan dan melanjutkan misi kami di ujung tombak Angkatan Laut,” tulis akun resmi kapal induk tersebut, @Warship_78.
“Uji coba kejut Ford sedang dilakukan di lepas Pantai Timur Amerika Serikat, dalam jadwal sempit yang sesuai dengan persyaratan mitigasi lingkungan, dengan menghormati pola migrasi kehidupan laut yang diketahui di area uji,” kata Angkatan Laut Amerika.
“Selama konflik global besar, ditemukan bahwa meskipun ledakan nyaris terjadi seperti itu, tetapi tidak menyebabkan kerusakan lambung atau bangunan atas yang serius, guncangan dan getaran yang terkait dengan ledakan tetap melumpuhkan kapal, dengan merobohkan komponen dan sistem penting,” tulis laporan studi tersebut.
“Ledakan terdekat, meskipun kapal tidak menerima serangan langsung, akan mengirimkan gelombang tekanan tinggi yang merusak ke arah kapal,” lanjut laporan itu, yang mencatat bahwa penemuan ini membuat Angkatan Laut AS menerapkan prosedur uji pengerasan kejut yang ketat. (ATN)