JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Ketua Koalisi Menteri Keuangan Dunia untuk Atasi Perubahan Iklim, Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia konsisten dalam menanggulangi dampak perubahan iklim sejak 2015, salah satunya dengan melakukan reformasi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Sri mengungkapkan, pemerintah telah memangkas subsidi bahan bakar minyak dan mendukung pendanaan penanggulangan dampak iklim seperti penetapan tarif emisi karbon.
“Kami juga telah mendirikan lembaga baru, yaitu Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup untuk menggerakkan dan mengelola sumber daya keuangan berbasis lingkungan,” ujar Sri Mulyani dikutip dari siaran pers Kementerian Keuangan, Rabu (7/4/2021).
“Pendanaan iklim dari negara maju perlu disampaikan dan sesuai mekanisme pasar yang efisien untuk pendanaan iklim dapat dirancang sehingga obligasi hijau atau sukuk dalam hal ini pembiayaan dengan beberapa menteri menyebutkan bahwa mereka sekarang menerbitkan instrumen tersebut akan mendapatkan persyaratan yang lebih menguntungkan daripada obligasi biasa,” paparnya, dikutip dari asiatoday.id.
Sri Mulyani menyarankan agar semua negara dapat melihat berbagai opsi kebijakan dan menyesuaikan dengan kebutuhan dari keadaan nasional dan kondisi ekonomi yang berbeda, terutama dalam upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Selain itu, pada saat yang sama negara-negara juga tetap bisa memulihkan ekonomi dan memacu pertumbuhan. Koalisi dalam hal ini akan menjadikan dirinya sebagai forum untuk melakukan kerjasama produktif dan membuat kemajuan bersama.
“Termasuk persiapan kita untuk tahun depan menjadi tuan rumah G20. Semoga kita semua terus meningkatkan peran kita sebagai Menteri Keuangan untuk mendorong perubahan dan meninggalkan warisan yang kuat dalam menangani dampak perubahan iklim untuk menyelamatkan generasi penerus kita,” imbuhnya. (ATN)