Setelah 33 Tahun, Sultra Kembali Jadi Tuan Rumah STQH

36

 

Peluncuran pelaksanaan STQH Nasional ke 28 di Sultra yang dihadiri Wakil Gubernur Sultra, Hugua (tengah) bersama sejumlah pejabat daerah dan Kemenag RI yang ditandai dengan menekan tombol. FOTO :PPID Utama Sultra

 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Kemampuan lobi Mayor Jenderal (Mayjen) TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR) di pusat tak perlu lagi diragukan. Gubernur Sulawesi Tenggara itu dalam dua bulan terakhir, terbukti mampu meyakinkan “Jakarta” bahwa Bumi Anoa bisa menggelar kegiatan berskala nasional dengan megah. Setelah di Agustus lalu sukses menggelar acara rapat koordinasi nasional (Rakornas) produk hukum daerah atau PHD, Sultra kini kembali dipercaya menggelar acara nasional lainnya yakni Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) ke-28.

Ajang prestisius tingkat nasional di bidang keagamaan ini akan dilaksanakan selama 10 hari mulai 9 sampai 19 Oktober 2025. Untuk diketahui, gelaran STQH di Sultra ini terakhir kali digelar di Kendari, yakni 33 tahun silam atau di tahun 1992. Nah, setelah lama berlalu, Sultra di era ASR kembali dipercaya menggelar hajatan kolosal tersebut. Hampir dipastikan, ribuan orang bakal hadir di negeri yang kaya sumber daya mineral ini.

“Kita pernah gelar STQH ini tahun 1992, saat itu masih STQ namanya. Setelah 33 tahun, kita kembali dipercaya jadi tuan rumah. Ini berkat kerja sama dan lobi-lobi gubernur Sultra, Kakanwil Kemenag Muhammad Saleh dan Sekda Sultra, Asrun Lio,” jelas H Zainuddin MZ salah satu panitia STQH nasional Sultra ke-28. Katanya, kepercayaan tersebut berkat keinginan kuat dari pemerintah provinsi dan tentunya lobi-lobi Andi Sumangerukka sebagai gubernur Sultra saat ini.

 

H Zainudin, panitia STQH Nasional ke XXVIII Sultra
H. Zainudin, MZ, Panitia STQH Nasional ke XXVIII Sultra, Ketua tim kerja seni budaya Islam (SBI) Musbaqah Al Qur’an dan Al Hadits Bidang Pendidikan Agama Islam (Penais) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sultra

 

Ketua tim kerja seni budaya Islam (SBI) Musbaqah Al Qur’an dan Al Hadits Bidang Pendidikan Agama Islam (Penais) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sultra ini bilang, banyak provinsi yang berebut ingin menjadi tuan rumah STQH nasional. Namun pemerintah provinsi Sultra mampu meyakinkan pemerintah pusat sehingga bisa dipercaya menjadi tuan rumah untuk kali kedua setelah tiga dekade berlalu.

 

Related Posts

Menurut Zainuddin MZ banyak manfaat yang didapat dengan menjadi tuan rumah iven religi dua tahunan tersebut. Selain sebagai syiar dan dakwah Islam, juga bisa meningkatkan dan menggerakan perekonomian masyarakat di Sulawesi Tenggara. Mulai dari hunian hotel yang meningkat, kuliner tumbuh dan berkembang hingga meningkatkan pendapatan di berbagai sektor lainnya.

Sebulan menjelang pelaksanaan iven religi dua tahunan itu, Pemprov Sultra sudah melaunching kegiatan STQH Nasional ke XXVIII tahun 2025. Acara ini dipimpin Wakil Gubernur Sultra, Hugua. Kegiatannya dilaksanakan di salah satu hotel di Kendari, Selasa malam, 9 September 2025.

Launching STQH Nasional ke-28 Sultra turut dihadiri oleh perwakilan Menteri Agama RI, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag RI sekaligus Sekretaris Umum LPTQ Nasional, Dr. KH. Ahmad Zayadi. Pelaksanaan STQH Nasional 2025 mengusung tema ‘Syi’ar Al-Qur’an dan Hadits, Merawat Kerukunan, Melestarikan Lingkungan.

Pelaksanaan STQH akan berlangsung 8–19 Oktober 2025. Pembukaan direncanakan pada 11 Oktober 2025 oleh Presiden RI, sedangkan penutupan pada 18 Oktober 2025 oleh Wakil Presiden RI. Cabang lomba akan digelar selama 6 hari, 12–17 Oktober 2025.

Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag RI, Ahmad Zayadi, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemprov Sultra dan masyarakat atas kesiapan menjadi tuan rumah. “STQH ke-28 ini bukan hanya ajang lomba, tetapi ruang syi’ar Islam, ruang interaksi kebangsaan, sekaligus momentum dakwah untuk menanamkan kecintaan umat pada Al-Qur’an dan Hadits. Kami percaya dari Bumi Anoa akan terpancar syi’ar Islam yang damai, menenteramkan, dan mencerahkan,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa syi’ar Al-Qur’an tidak boleh berhenti di arena lomba. Ayat-ayat suci harus menginspirasi perilaku sosial, menumbuhkan etika keberagaman, serta memperkuat kerukunan dalam bingkai kebangsaan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sultra Ir. Hugua dalam sambutannya menegaskan bahwa Pemprov dan masyarakat Sultra menyambut STQH Nasional ke-28 ini dengan penuh syukur dan kebanggaan. “Sebagai tuan rumah, kami akan berupaya maksimal mewujudkan sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses administrasi, dan sukses ekonomi masyarakat,” ujar Hugua.

Penulis : Adhi

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU