Gubernur ASR Ingatkan Pejabatnya Bisa Jatuh Karena Masalah Hukum

15
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka menjadi pemimpin apel gelar pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Anoa 2025 dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1446 H. FOTO :IST

 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Sudah lebih tiga pekan 26 aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Sultra bertugas di jabatan barunya sebagai pimpinan tinggi pratama. Ada yang menjadi pelaksana tugas kepala biro, kepala dinas, kepala badan hingga didefinitifkan sebagai pejabat eselon II.a dan II.b. Usai melantik 26 pejabatnya, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka (ASR) meminta pejabatnya untuk bekerja lebih baik dan tidak meramalkan dirinya.

Mantan Panglima komando daerah militer (Pangdam) VII Wirabuana -kini berubah nama menjadi Kodam XIV Hasanuddin-  juga meminta kepada pejabatnya tidak usah takut dengan dirinya tetapi takutlah kepada Yang Maha Kuasa. “Pejabat yang baru dilantik harus siap bekerja. Tidak usah meramalkan saya, tidak usah takut dengan saya. Takutlah dengan Yang Maha Kuasa. Takutlah dengan hukum, karena anda akan jatuh dengan hal-hal yang berkaitan dengan hukum bukan karena saya. Mari kita bekerja untuk kemajuan Sultra yang kita cintai,” kata Andi Sumangerukka.

Mantan Kepala Badan Intelejen Daerah (Kabinda) Sultra ini juga mengingatkan kepada pejabat-pejabatnya terutama di Dinas Kesehatan, Badan Kepegawaian Daerah, Dinas Pendidikan dan Dinas Pertanian, tidak ada lagi bayar membayar. Khusus di Dinas Kesehatan, ASR bilang dirinya  mau mendengar lagi ada masyarakat yang tidak tertangani. “Kalau rumah sakit  tidak mampu biayai, nanti saya akan membiayai dia. Sekali lagi saya tidak akan mendengar itu. Direktur rumah sakit, kalau anda bisa bekerja dengan baik, maka selesaikan itu dan nanti saya akan datang liat hasil kerjanya,” kata ASR saat itu.

Begitu juga di BKD. ASR mengatakan dirinya tidak mau mendengar ada istilah bayar jika mau dapat jabatan. Di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga begitu. Mantan Komandan Korem 143 Halu Oleo tidak mau mendengar ada Kepala Sekolah yang dimintai duit untuk menduduki jabatan. ASR meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan yang dia lantik agar memperbaiki pendidikan, memperbaiki sekolah. “Saya akan datang ke sekolah yang menjadi sekolah unggulan dan harus betul-betul diunggulkan bukan sekedar kata-kata. Saya akan cek nanti,” katanya.

Dinas Pertanian juga tidak luput dari amatan ASR. Kepada Kadis Pertanian yang baru, La Ode Rusdin, gubernur mengingatkan agar tidak ada lagi bayar membayar alat dan mesin pertanian (Alsintan). “Saya tidak akan mendengar lagi ada istilah Alsintan pakai bayar. Perbaiki pelayanan dan harus sesuai dengan tupoksinya,” ungkap ASR. Kepada pejabatnya yang lain, Andi Sumangerukka untuk menyesuaikan. Sebab, empat dinas tersebut menjadi prioritasnya. Olehnya itu gubernur menegaskan agar jangan main-main dengan jabatan yang diberikan.

Penulis : Adhi

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU