Pelabuhan Sikeli di Kabaena Kini Punya Dermaga Plengsengan Feri
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Infrastruktur di Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara terus mengalami kemajuan. Setelah listrik yang bisa menyala 24 jam, ruas jalan yang teraspal, rumah sakit yang kini sedang dibangun, teranyar ada lagi satu perubahan di bidang perhubungan. Pelabuhan Sikeli di Kabaena Barat, Bombana kini sudah memiliki dermaga “plengsengan” kapal Feri roll off dan roll on (Ro-Ro). Dengan demikian, bakal lebih mudah jika Feri, jenis apapun membuang sauh di Pelabuhan itu.
Dermaga yang menjadi tumpuan ramp door atau pintu rampa kapal feri untuk menaikturunkan penumpang dan kendaraan tersebut, diresmikan Penjabat (Pj) Bupati Bombana Edy Suharmanto, Minggu, 9 Juni 2024. Seremoninya ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh bupati. Setelah itu dilanjutkan dengan peninjauan dermaga plengsengan kapal Ro-Ro yang didesain untuk mengakomodasi pasang surut permukaan perairan laut tanpa memerlukan suatu jembatan bergerak (moveable bridge).
Bupati Edy mengatakan, dermaga plengsengan itu dibangun untuk mendukung aktifitas bongkar muat KMP Bontoharu. Kapal feri jenis roll off dan roll on ini merupakan satu-satunya moda transportasi laut yang menghubungkan Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan dengan Sikeli, Kecamatan Kabaena Barat serta Kasipute, Kabupaten Bombana.
Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini bilang, pembangunan dermaga plengsengan tersebut dilakukan untuk mendorong kelancaran pelayanan umum sehingga bisa meningkatkan kenyamanan khususnya masyarakat di Pulau Kabaena. “Insya Allah apa yang kami lakukan di Bombana selama ini bisa bermanfaat dan berguna bagi warga Kabaena,” katanya.
Pejabat eselon dua di Kemendagri ini menilai, jika dermaga plengsengan feri yang diresmikannya sudah cukup bagus, namun dia mengakui masih ada beberapa kekurangan seperti bolder atau bollards. Perangkat pelabuhan untuk menambatkan kapal di dermaga atau perangkat untuk mengikat tali kapal belum cukup. Olehnya itu, Pj Bupati Edy meminta kepada Dinas Perhubungan Bombana untuk mengusul kekurangan dermaga plengsengan di APBD-P 2024.
“Saya menilai masih ada kekurangan dan ada hal-hal yang perlu kita tingkatkan kedepannya. Mumpung APBD-P belum dibahas, maka inventarislah apa yang dibuat dan bisa bemanfaat bagi dermaga ini. Apa yang menjadi kekurangannya akan menjadi prioritas dalam perubahan anggaran kedepan,” kata Edy. Edy berharap, hadirnya dermaga plengsengan itu, bisa memberi kenyamanan dan kelancaran lalu lintas perhubungan di Pelabuhan Sikeli.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Bombana Ramsi mengatakan dermaga plengsengan feri di Pelabuhan Sikeli dibangun tahun 2023 lalu. Anggarannya bersumber dari APBD Bombana di tahun itu sekitar 370-an juta rupiah. Panjang dermaga sekitar 46 meter, lebar 10 meter serta dilengkapi satu pos penjagaan dengan ukuran 12 x 12 meter.
Ramsi mengaku, salah satu pertimbangan sehingga dilakukan pembangunan dermaga plengsengan ini karena di Sikeli belum memiliki jembatan bergerak. Padahal di wilayah itu, terdapat satu-satunya kapal feri yang berlabuh memiliki kapasitas tetapi melempar sauh di dermaga plengsengan kecil yang lokasinya tepat disebelah pembatas dermaga plengsengan yang baru diresmikan. (ADV)