Banjir, Puluhan Hektar Sawah di Bombana Gagal Panen

389
Hamparan areal persawahan di Kecamatan Rarowatu, Bombana yang direndam banjir. Akibatnya, sawah ini gagal panen. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah. FOTO :IST

 

RUMBIA, LENTERASULTRA.COM-Hujan yang nyaris tanpa jeda dan mengguyur sebagian besar wilayah di Kabupaten Bombana selama dua hari, Minggu hingga Senin (28-29/4/2024) berubah jadi bencana. Di Kecamatan Rarowatu, ratusan hektar sawah warga plus sejumlah rumah di beberapa desa direndam banjir. Kerugian akibat genangan air raksasa itu ditaksir ratusan juta rupiah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bombana mengidentifikasi setidaknya ada beberapa desa di Kecamatan Rarowatu yang dikepung banjir yang puncaknya terjadi Senin (29/4/2024) lalu. Mulai dari Kelurahan Taubonto, Desa Lakomea, Desa Raurau, Kelurahan Rarowatu dan yang terparah adalah Desa Pangkuri. “Di Pangkuri ini, puluhan hektar sawah tergenang banjir,” ungkap Hasdin Ratta, Kepala BPBD Bombana, saat ditemui di kantornya, Selasa (30/4).

Hasdin menjelaskan, berapa kepala desa di wilayah tersebut sudah menyampaikan ke pihaknya terkait kondisi di wilayah masing-masing. Hanya saja, BPBD tidak serta merta melakukan tindakan, apalagi langsung menyatakan kejadian tersebut masuk kategori tanggap darurat. BPBD, kata Hasdin, baru bisa melakukan aksi jika pemerintah daerah, dalam hal ini, Pj Bupati Bombana yang memutuskan hal tersebut sebagai kondisi darurat.

Tidak hanya sawah, sejumlah rumah warga di beberapa desa di Kecamatan Rarowatu juga ikut terdendam banjir. Penghuninya terpaksa diungsikan untuk sementara waktu. FOTO :IST

 

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Tapi laporan yang kami terima, beberapa warga yang terdampak banjir sudah dievakuasi dari rumahnya untuk sementara sampai kondisi membaik,” kata mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa tersebut. Ia menyebut enam anggota keluarga warga bernama Mulyadin termasuk dua jiwa keluarga Supriadin.

Yang terparah, kata Hasdin adalah derita yang harus ditanggung para petani di Desa Pangkuri. Puluhan hektar sawah mereka yang tak lama lagi bakal dipanen, kini tinggal kenangan. Banjir merendam bulir-bulir padi yang mulai menguning. BPBD menaksir, kerugian para petani itu mencapai angka Rp470 juta.

Aparat pemerintah turun langsung mengidintifikasi kerusakan yang diakibatkan banjir yang melanda kawasan Rarowatu, Bombana. FOTO : IST

 

“Tentu saja karena curah hujan yang tinggi dan nyaris tanpa jeda dua hari terakhir, tapi yang ikut menyumbang genangan air meluber kemana-mana sampai masuk pemukiman warga karena drainase yang buruk termasuk kebiasan warga membuang sampah di saluran air. Masyarakat kadang buang sampah sembarangan, tiba banjir yang di soroti pemerintah,” ulas Hasdin terkait penyebab utama cepatnya air masuk ke area persawahan dan pemukiman warga.

Pamong praja jebolan STPDN ini juga mengingatkan seluru elemen masyarakat di Bombana, jika terjadi banjir atau kondisi kebencanaan sebaiknya di koordinasikan dulu ke perangkat desa, dan tidak langsung ke BPBD. Alasannya, institusi yang ia pimpin tersebut baru akan bergerak jika ada instruksi dari kepala daerah.(iza)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU