Tiga Pegawai Dikbud Bombana Jadi Pembicara di TV Kemendikbudristek
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM-Perang terhadap stunting ternyata bisa juga dilakukan lewat dunia pendidikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara sudah melakukannya di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sukses ini ternyata didengar Jakarta, yang kemudian meminta Dikbud Bombana mengutus pegawainya guna berbagi ilmu dalam sebuah talkshow yang disiarkan lewat kanal media massa milik Kemendikbudristek.
Kepercayaan luar biasa itu disambut baik Dinas Dikbud Bombana. Instansi pimpinan Andi Arsyad ini lantas mengutus 3 aparaturnya terbang ke ibukota negara. Mereka adalah Samaruddin, S.Pd.,M.Pd, Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF), Supiyanti S, S.Pd, Ketua IGTKI Bombana/Peserta PCP, Mustabersyirah Arief, S.Pd, guru PAUD Uswatun Hasanah/Peserta PCP.
“Undangan sebagai narasumber dari Kemendikbudristek kami terima tanggal 16 Maret 2024. Di undangan tersebut, ada 3 orang yang diminta menjadi narasumber,” kata Andi Arsyad, Kadis Dikbud Bombana. Mendapat panggilan dari Jakarta, tiga orang-orang hebat dari Dikbud Bombana langsung terbang ke Jakarta untuk tampil jadi pembicara dalam acara yang digelar Selasa (19/3/2024) pagi, sebuah webinar yang diselenggarakan Direktorat Guru PAUD Dikmas Kemendikbudristek.
Andi Arsyad bilang, kegiatan webinar dengan topik “Cegah Stunting itu Penting, Pentingnya peran guru PAUD dan dukungan Pemda”, dilaksanakan di Studio Mini Kemendikbudristek secara luring dan disiarkan secara live di chanel Youtube Direktorat Guru PAUD Dikmas.
Mantan Camat Poleang Utara ini mengaku, topik webinar itu sangat menarik, karena berbicara tentang stunting dan peran Pemda khususnya Dinas Pendidikan. “Dikbud Bombana patut berbangga karena mendapat kepercayaan dari Kemendikbudristek. Upaya kita dalam melakukan percepatan stunting melalui pendidikan ternyata mendapat perhatian dari Kemendikbudristek,” sambungnya.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Kandamang, S.Pd., M.MPd menambahkan bidang PAUD selama ini terus bergeliat bekerja secara pelan dan pasti dalam mempercepat stunting di daerah. Tentunya dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Pihaknya juga turut berupaya meningkatkan kualitas layanan PAUD, baik yang berkaitan langsung dengan tugas jabatan maupun tugas lain yang diberikan pimpinan. “Kami memang turut menyeriusi peran kami Dinas Pendidikan dalam rangka pencegahan stunting, tentunya sesuai dengan kewenangan kami. Alhamdulillah, PAUD Bombana bisa ton ji,” kata Kandamang.
Sementara Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarpras PAUD dan PNF, Samaruddin, S.Pd., M.Pd sempat terkejut bahkan tidak percaya dengan permintaan nara sumber webinar dari Dinas Dikbud Bombana. “Saya sempat tidak yakin, kenapa harus kami dari Dinas Dikbud Bombana yang ditunjuk,” kata Samaruddin, yang ditemui Jumat pagi, 22 Maret 2024, sekembalinya dari Jakarta. Awalnya, ia malah tidak yakin hingga langsung berkomunikasi dengan salah satu pegawai dari Direktorat guru PAUD Dikmas.
Dari sini pula terkonfirmasi bahwa penunjukan Dikbud Bombana sebagai narasumber karena di tahun 2023 lalu, Bombana dianggap sangat progresif dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan percepatan penurunan stunting dalam kaitannya dengan urusan pendidikan.
“Disini baru saya paham. Memang di tahun 2023, kami sempat mengutus 20 Guru PAUD untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Calon Pelatih (PCP) di Kendari. Pelaksanaannya, dari tanggal 2 sampai 8 Oktober 2023. Lalu pada bulan Desember 2023, kami langsung melaksanakan Diklat Penanganan Stunting Bagi Guru PAUD dgn memberdayakan mereka (Alumni PCP),” katanya.
Peserta Diklat waktu itu ada 25 orang dari 25 desa/kelurahan. Setelah kegiatan selesai, pihaknya langsung menginput kegiatan tersebut di aplikasi SIM Diklat Kemendikbudristek sehingga memudahkan pihak Kementerian untuk mentracking peserta dan merekapitulasi total Guru PAUD yang sudah pernah dilatih oleh daerah. “Kami juga menjadi kabupaten yang pertama melaksanakan Diklat bagi guru PAUD dengan menggunakan modul PPS melalui PAUD HI. Modul yang waktu itu baru sj dikembangkan oleh Direktorat Guru PAUD Dikmas,” sambungnya.
Hal ini ternyata membuat tim Kementerian merekomemdasikan Dinas Dikbud Bombana untuk menjadi narasumber, guna berbagi praktik baik kepada daerah lain yang belum memberdayakan alumni PCP pada pelatihan Guru PAUD di daerahnya sebagaimana di amanahkan oleh Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Samar -sapaan akrabnya- mengaku keberhasilan yang diapresiasi oleh Kementerian ini, bukan upaya sendiri dari Dikbud Bombana, namun juga berkat dukungan penuh dari Bappeda dan BKD sebagai bagian dari TAPD serta Tim PPS Bombana yang dinakhodai Sekda Man Arfa. “Tanpa mereka, kami belum bisa berbuat banyak untuk berpartisipasi dalam percepatan penurunan stunting di daerah sesuai dengan tanggungjawab urusan pendidikan,” ungkapnya. (adv)