10 Orang Bersaudara di Kendari, Bangun Gedung Megah untuk Sekolah Mahasiswa Pasca Sarjana
KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Infrastruktur di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) 66 Kendari bertambah. Salah satu perguruan tinggi swasta di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara itu, kini memiliki gedung perkuliah empat lantai. Bangunan megah yang diperuntukan sebagai tempat kuliah mahasiswa Pasca Sarjana tersebut, dibangun oleh 10 orang bersaudara yang tergabung dalam Yayasan Pembina Pendidikan Enam-Enam Bumi Kendari.
Gedung pasca sarjana STIE 66 Kendari terletak di Jalan Bunga Kamboja, Kelurahan Lahundupe, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Gedung megah STIE 66, diresmikan penggunaannya oleh Kepala Lembaga Pelayanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (Sultanbatara), DR Andi Lukman, Senin, 15 Mei 2023.
Oleh pengelola yayasan, tempat kuliah pasca sarjana STIE 66 diberi nama gedung Hajah Muhaniah Hasyim. Sementara gedung aula di Kampus A, depan gedung pasca sarjana diberi nama gedung aula Haji Saeka Latiho. Nama ini merupakan pasangan suami sitri yang mendirikan Yayasan STIE 66 Kendari sekaligus sekolah Satria Kendari. Hajah Muhaniah Hasyim dan Haji Saeka Latiho merupakan kedua orang tua dari 10 orang bersaudara yang kini mengelolah Yayasan STIE 66 Kendari atau Yayasan Pembina Pendidikan Enam-Enam Bumi Kendari.
Mereka adalah Sayidiman ST, MT, Irma Nurjannah ST., MT, Surachman, S.Sos.,M.M, Sudarmanto, S.E.,M.Si, Sry Rahmayanti, S.E.,M,Si, Sry Wahyuni, S,Pd.,M.Pd, Ichsanuddin Akbar, S.T.,M.M, Rachmad Muqtadir, S.T, Muh. Nuzul Qadri, S,Si.,M.M dan Chaeria Adnin, S.K.M.,M.M. Sepuluh orang bersaudara ini merupakan anak-anak dari almarhum H. Saeka Latiho & almarhumah Hj. Muhaniah Hasyim. Saat peresmian gedung Pasca Sarjana dan Aula STIE 66, sepuluh orang bersaudara ini diperkenalkan dihadapan mahasiswa dan civitas akademika STIE 66 serta seluruh undangan yang menghadiri peresmian gedung Pasca Sarjana dan aula yang diberi nama kedua orang tua mereka.
Ketua Panitia peresmian gedung pasca sarjana STIE 66 Kendari, Prof Abdul Aziz Mutalib mengatakan pemberian nama gedung Hajah Muhaniah Hasyim dan gedung aula Haji Saeka Latiho ini bertujuan untuk selalu mengenang para pendiri Yayasan Pembinan Pendidikan Enam-Enam Bumi Kendari dan sekaligus sebagai pendiri STIE 66 Kendari.
Ketua Kerukunan Keluarga Menui (KKM) Sulawesi Tenggara ini bilang, selama STIE 66 ini hadir dalam mengemban amanah pendidikan tinggi, maka nama Hj Muhaniah Hasyim dan H Saeka Latiho akan selalu terukir di dalam hati seluruh civitas akademika STIE 66 Kendari sepanjang masa. “Kedua tokoh tersebut diatas telah menjadi motivator dan teladan bagi kami semua civitas akademika STIE 66 Kendari,” kata Abdul Aziz Mutalib.
Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Halu Oleo ini bilang, gedung Pasca Sarjana Hj Muhaniah Hasyim dan H Saeka Latiho dibangun untuk memenuhi tuntutan kebutuhan akan sarana dan prasarana pelayanan pendidikan. Selain itu sebagai proses pembelajaran yang lebih memadai seiring dengan perkembangan jumlah mahasiswa yang cukup meningkat dari tahun ke tahun.
Gedung Pasca Sarjana Muhaniah Hasyim dibangun diatas lahan 760 meter persegi dengan luas bangunan yang terdiri dari empat lantai seluruhnya mencapai 1.008 meter persegi. Sedangkan gedung aula Saeka Latiho dibangun diatas lahan 660 meter dengan luas bangunan 260 meter persegi dan dapat menampung 300 orang.
Kepala LLDIKTI DR Andi Lukman mengapresiasi pembangunan gedung Pasca Sarjana dan aula STIE 66 Kendari. Andi Lukman bilang, membangun gedung megah empat lantai disaat-saat seperti sekarang ini sangat susah. Namun berkat komitmen 10 orang anak yang mengelola Yayasan STIE 66, bisa terpenuhi.
“Dalam suatu Perguruan Tinggi, salah satu instrumen dalam rangka menjamin mutu pendidikan adalah sarana dan prasarana. Alhamdulillah Yayasan STIE 66 Kendari bisa memenuhinya. Ini sangat luar biasa bisa membangun gedung empat lantai. Ini persembahan 10 orang anak-anak tercinta kepada kedua orang tua,” kata Andi Lukman.
Sementara Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Enam-Enam Bumi Kendari, Irma Nurjannah mengatakan, peresmian STIE 66 sudah lama mereka nanti-nantikan untuk digunakan. Namun baru terealisasi di pertengahan Mei 2023. Anak kedua pendiri Yayasan STIE 66 Kendari ini bilang, dia bersama saudaranya sangat bangga dengan peresmian dua gedung baru tersebut. Sebab pembangunan gedung pendidikan itu merupakan ide besar kedua orang tuanya.
Meski begitu, Irma Nurjannah merasa terharu karena peresmian gedung empat lantai itu, tidak dapat disaksikan kedua orang tuanya. “Alhamdulillah kami dapat mewujudkan ide pendiri yayasan. Namun kami merasa terharu, karena almarhum dan almarhumah kedua orang tua kami, tidak dapat meyaksikan langsung. Semoga apa yang kami telah lakukan hingga detik ini dan kemudian hari, untuk kemaslahatan umat manusia di bidang pendidikan dan dapat bermanfaat dan menjadi amal jariah kepada kedua orang tua kami,” pinta Irma Nurjanah.
Penulis dan editor : Adhi