Anggota DPRD Bombana Empat Periode Meninggal Dunia
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Innalillahi wa inna lillahi rajiun. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana berduka. Salah satu anggotanya, Drs Ahmad Mujahid meninggal dunia. Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit private care center (PCC) Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis dini hari, 13 Oktober 2022 sekitar pukul 03.00 WITA.
Ahmad Mujahid meninggal dunia dalam usia 57 tahun. Dia lahir di Baliara, Kabaena 13 Desember 1965. Hingga akhir hayatnya, ia masih tercatat sebagai anggota DPRD Bombana periode 2019-2024. Masa jabatan ini, nerupakan periode keempat bagi Ahmad Mujahid berlembaga di gedung parlemen Bombana. Sejak Kabupaten Bombana mekar dari induknya Kabupaten Buton, pria murah senyum ini sudah berkiprah di gedung DPRD Bombana.
Ahmad Mujahid mengawali karirnya di DPRD Bombana periode 2004-2009, kemudian terpilih lagi di periode 2019-2014 dan periode 2014-2019. Selama empat periode berkompetisi di Pemilihan calon legislatif, Ahmad Mujahid maju melalui daerah pemilihan (dapil) Kabaena, yang menjadi tempat lahir, tumbuh dan besar. Partai yang jadi kendaraan politiknya selama empat periode selalu sama yakni, Partai Golkar.
Selama kurang lebih 18 tahun berlembaga di DPRD, Ahmad Mujahid menduduki hampir semua posisi penting. Yang tertinggi adalah wakil ketua DPRD Bombana periode 2014-2019. Selain itu, semua alat kelengkapan dewan mulai dari ketua komisi, ketua badan musyawarah, badan anggaran hingga ketua badan legislasi pernah dijabatnya. Di periode 2019-2024, Ahmad Mujahid menjabat sebagai wakil ketua komisi 3.
Ketua DPRD Bombana Arsyad merasa sangat kehilangan atas wafatnya Ahmad Mujahid. Dimata Arsyad, Ahmad Mujahid merupakan politisi santun yang memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan selama berlembaga di DPRD. Selama hampir dua periode bersama-sama di DPRD, Arsyad menganggap Ahmad Mujahid sebagai guru sekaligus orang tua baginya. Politisi Partai Golkar ini sambung Arsyad memiliki banyak kontribusi bagi daerah, bukan hanya urusan ber DPRD namun urusan pemerintahan juga tidak luput dari pemikiran Ahmad Mujahid.
Arsyad bilang, menjelang akhir hayatnya, Ahmad Mujahid masih terlibat aktif di lembaga DPRD Bombana. Dia terakhir kali ikut membahas KUA dan PPAS 2023. Setelah itu, Arsyad mendapat kabar jika rekannya itu sakit dan dinyatakan meninggal dunia, Kamis dinihari, 13 Oktober 2022.
Ketua DPD Golkar Bombana Heryanto A Nompa sangat berduka atas meninggalnya Ahmad Mujahid. Heryanto bilang, Ahmad Mujahid merupakan kader Golkar tulen yang sudah 18 tahun menjadi anggota DPRD Bombana. “Partai Golkar sangat kehilangan atas meninggalnya kader terbaiknya,” kata Heryanto.
Heryanto mengaku, setelah mendengar kabar Ahmad Mujahid meninggal, dirinya langsung menuju Kendari. Dia bersama kader dan pengurus Partai Golkar Bombana menjemput jenazah Ahmad Mujahid di bandara Halu Oleo. Selanjutnya, dia bersama iring-iringan kendaraan lainnya akan mengantar jenazah Ahmad Mujahid ke Bombana lalu di berangkatkan di Kabaena tanah kelahirannya. “Sekarang kami sudah di Tinanggea. Sebelum jam 12 tadi, jenazah sudah tiba di bandara Halu Oleo,” kata Heryanto, Kamis sore, 23 Oktober 2022.
Sesuai rencana, sebelum diberangkatkan di Kabaena, jenazah Ahmad Mujahid akan dilepas oleh pemerintah Kabupaten Bombana di rumah duka di Kelurahan Lauru, Kecamatan Rumbia Tengah. Almarhum Ahmad Mujahid akan di makamkan di tanah kelahirannya, Desa Baliara, Kecamatan Kabaena Barat. “Semuanya telah ada dalam rencana Allah Sang perencana terbaik. Semoga almarhum tenang di akhirat dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” kata Heryanto.
Penulis : Adhi