Edukasi Pencegahan Stunting, BKKBN Mubar Sasar Remaja dan IRT 

142
Kegiatan edukasi yang dilakukan BKKBN Muna Barat di aula Islamic Center Muna Barat. Foto: Sry

 

 

LAWORO, LENTERASULTRA.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Muna Barat menggelar edukasi penerapan pola hidup sehat Selasa, 13 September 2022. Kegiatan Edukasi tersebut dibuat guna memberi pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting secara dini melalui pola hidup sehat.

Digelar di aula Islamic Center, Desa Ondoke, Kecamatan Sawerigadi, Kabupaten Muna Barat, kegiatan itu dihadiri pelajar SMP dan SMA, serta para ibu umah tangga.

Kepala Bidang Pengendalian, Penyuluhan, Penggerakan BKKBN Muna Barat, Nani Suarni, menyampaikan, ada beberapa cara yang dapat masyarakat lakukan untuk mencegah penyakit stunting. Salah satunya adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. “Mengingat stunting saat ini menjadi program nasional yang harus dicanangkan oleh tiap kabupaten,” terangnya

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Nani Suarni menyebut dalam penerapan pola hidup sehat terdapat beberapa poin penting yang harus diketahui oleh masyarakat yang kemudia wajib dilakukan. Yakni dimulai dengan menjaga kesehatan dan asupan gizi anak sejak usia dalam kandungan. Kemudian wajib menggunakan air bersih, pemanfaatan jamban bersih, makanan sehat yakni seimbang antara karbohidrat, protein, dan vitamin, aktivitas fisik juga tak kalah penting, pencegahan jentik nyamuk, serta jangan merokok di dalam rumah.

“Pencegahan stunting itu dimulai sejak dini, dengan memperhatikan kesehatan anak sejak dari dalam kandungan dengan rutin memeriksa kesehatan bayi menggunakan fasilitas dan tega kesehatan. Kemudian pada usia 0-6 bulan seorang bayi wajib diberikan ASI eksklusif tanpa makanan lain karena dalam ASI ada namanya kolostrum, di mana 1 sampai 3 hari pasca melahirkan yang berwarna kekuningan jangan dibuang karena itu zat antibodi yang penting bagi bayi,” Jelasnya.

“Kemudian semua bayi balita sampai berumur 5 tahun wajib ditimbang di posyandu untuk mengetahui tumbuh kembang bayi,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Kordinatoor Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Sulawesi Tenggara, Sudirman mengaku edukasi yang dilakukan dengan menyasar anak usia remaja tujuannya aga mereka mengenal lebih dini penyebab stunting. Untuk kemudian dilakukan pendampingan dengan memberi pemahaman cara pencegahannya. “Kita dari BKKBN memulai dari hulu, yakni pada remaja bagiamana memberi edukasi kepada mereka,” ungkapnya.

Penulis: Sry Wahyuni
Editor: Ode

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU