Mantobua Ditetapkan Jadi Desa ‘Cantik’ Kab. Muna Versi BPS
RAHA, LENTERASULTRA.COM – Badan Pusat Statistik Kabupaten Muna menetapkan Desa Mantobua, Kecamatan Lohia sebagai Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) tahun 2022. Status itu akan menjadikan Mantobua menjadi desa binaan BPS.
Mantan Kepala BPS Muna yang menjadi penanggung jawab program Desa Cantik, Kadir Pua mengatakan, Mantobua dipilih menjadi Desa Cantik pertama di Muna karena pertimbangan kondisi wilayah dan memiliki program desa yang menonjol.
“Pertama karena keterjangkauan wilayahnya dekat dari Raha dan kedua, desa ini memiliki program Kampoeng Quran yang cukup menonjol. Maka BPS mencoba menjadikannya Desa Binaan terutama dalam hal penyusunan data yang memenuhi prinsip statistik,” katanya.
Kadir Pua menyampaikan hal itu saat menggelar pertemuan dengan Camat Lohia LM. Hajar Sosi, Pj. Kepala Desa Awaluddin dan para perangkat desa di Balai Desa Mantobua, Rabu, 7 Juni.
Dilansir dari situs resmi BPS, Desa Cantik merupakan program yang bertujuan meningkatkan kompetensi aparatur desa dalam pengelolaan dan pemanfaatan data, sehingga perencanaan pembangunan desa dapat lebih tepat sasaran. BPS sudah memulai program ini pada 100 desa terpilih di Indonesia sejak 2021 lalu. Program ini juga upaya untuk mewujudkan 17 target SDGs desa.
Tahun ini masing-masing BPS menetapkan satu Desa Cantik sebagai binaanya. Adapun pencanangan Desa Cantik itu akan dilakukan di tingkat provinsi Sulawesi Tenggara, pada 19 Juni mendatang.
“Setiap daerah memilih satu desa sebagai pilot project. Nanti tanggal 19 Juni ada pencanangan Desa Cantik untuk tingkat provinsi di Konawe. Setelah itu akan dibuat juga pencanangan di Kabupaten,” paparnya.
Dilanjutkannya, sebagai desa binaan, BPS akan terjun langsung melaksanakan pelatihan kepada perangkat desa Mantobua dalam penyusunan data sesuai standar statistik. Sehingga diharapkan kedepan pemerintah desa rutin memerbaharui data desa. Baik menyangkut jumlah penduduk, sosial kemasyarakatan, tenaga kerja, pengangguran hingga kegiatan perekonomian di desa. Data tersebut nantinya bisa diunggah melalui website desa ataupun aplikasi BPS.
“Tadi saya juga perhatikan banyak papan informasi di balai desa yang datanya tidak diupdate. Kedepan tidak lagi, harus diupdate terus. Bahkan data itu dicantumkan di website desa dan di aplikasi yang disiapkan BPS. Sehingga masyarakat yang membutuhkan bisa langsung mengakses lewat aplikasi,” paparnya.
Camat Lohia, LM. Hajar Sosi menyatakan dukungan penuhnya dalam penetapan Desa Cantik tersebut. Menurutnya, program itu nantinya bisa memberikan referensi dan informasi data perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. “Ini upaya mewujudkan satu data Indonesia. Tujuannya untuk pembangunan yang lebih baik dengan berbasis data yang valid,” ujarnya.
Profil Singkat Desa Mantobua
Desa Mantobua secara administratif termasuk satu dari sembilan desa di wilayah Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Desa ini hanya berjarak sembilan kilometer dari Kota Raha, Ibu Kota Kab. Muna.
Desa Mantobua memiliki penduduk sebanyak 2.221 jiwa dan termasuk salah satu yang tertinggi di Kec. Lohia. Mantobua membagi wilayahnya menjadi tiga dusun dan enam rukun tetangga.
Bupati Muna LM. Rusman Emba mencanangkan desa ini sebagai Kampoeng Quran pada tahun 2017 lalu. Program tersebut bertujuan membina para penghafal Al Quran dengan dukungan sumber daya lokal.
Pj Kepala Desa Mantobua, Awaluddin mengapresiasi BPS Muna dan siap menyukseskan program Desa Cantik di otoritanya. Ia menyebut akan ada pelatihan bagi aparat desa untuk meningkatkan kompetensinya dalam melakukan pendataan dan mengelola sebagai referensi pelaksanaan pembangunan desa.
“Kami apresiasi Mantobua dijadikan pilot project Desa Cantik. Kami berkomitmen akan berkolaborasi dengan BPS dalam mewujudkan Mantobua yang mandiri data,” ungkapnya.
(Ode)