Ekspedisi Bahari Indonesia, Saatnya Pemuda Hilangkan Sekat Antara Masyarakat Kota dan Desa
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Mahasiswa Pendidikan Sejarah asal Universitas Negeri Jakarta, Luthfi Ridzki Fakhrian terpilih sebagai Delegasi DKI Jakarta. Ia dipercaya sebagai Koordinator Umum kegiatan Ekspedisi Bahari Indonesia. Ia bersama rombongan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Labengki yang masih dikategorikan sebagai daerah 3T yakni tertinggal, terdepan dan terluar di Sulawesi Tenggara, bersama tim Alliance Community Empowerment of Indonesian (ACEI) dengan total 26 delegasi dari seluruh Indonesia.
ACEI merupakan sebuah lembaga kepemudaan yang bergerak pada bidang sosial dan kemanusiaan. Tujuannya sebagai wadah memperkaya potensi pemuda-pemudi Indonesia dalam berkontribusi, berkarya dan berinovasi bagi kemajuan bangsa dan negara khususnya di daerah 3T. Berkomitmen untuk terus memberikan inspirasi dan keilmuan untuk dapat memberdayakan para pemuda-pemudi untuk menjadi pemimpin yang visioner dan berkontribusi bersama-sama untuk bangsa dan negara.
“Di pengabdian kali ini setidaknya ada beberapa hal yang menjadi perhatian Tim ACEI Ekspedisi Bahari Indonesia seperti peningkatan minat dan kualitas pendidikan di daerah kepulauan, preventive and promotive health, pengelolaan lingkungan dan peningkatan ekonomi kreatif dan ecotourism berbasis local discernment,” ujar Luthfi.
Oleh karena itu dari 26 delegasi terpilih dari seluruh penjuru Indonesia yang dibentuk ini diharapkan dapat membawa misi sosial yang baik untuk masyarakat Labengki. Ada tiga divisi yang dibentuk diantaranya pendidikan, kesehatan, dan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Beberapa program kerja yang dibagi ke dalam divisi-divisi yang ada seperti seperti divisi pendidikan yang dikepalai oleh Koodinator Divisi, Nurohman S.I.Kom yang sudah merangkum beberapa permasalahan di desa seperti kurangnya minat untuk belajar/sekolah, kurangnya informasi mengenai berbagai macam profesi di luar, dan pernikahan dini sehingga terlaksana program kelas impian, pohon impian, barang bekas jadi karya, dan sex education.
Sedangkan divisi kesehatan yang dikepalai oleh Koodinator Divisi, Carlos Juanito. S.KG fokus terhadap minimnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan sulitnya akses kesehatan yang hanya datang sebulan sekali di Pulau Labengki. Divisi ini melaksanakan program Sigiber atau sikat gigi bersam), MCU, pengobatan gratis, dan pembuatan ramuan kesehatan.
Kemudian Divisi Parekraf yang dikepalai oleh Koodinator Divisi, Hana Dhyiya Khairunnisa mengatakan untuk mendukung pariwisata ekonomi dan kreatif di Desa Labengki yang yang sangat berpotensi untuk menjadi desa wisata. Tim parekraf dari pengabdian ini menjalankan salah satu program yaitu pembuatan Plang Arah Jalan desa, selain itu untuk mendukung ekonomi warga divisi kami juga melaksanakan program pembuatan sampel sambel botol, bazar gemes, dan program penanaman bibit tanaman.
Setelah melaksanakan kegiatan pengabdian para volunteer ACEI Ekspedisi Bahari Indonesia juga dapat menikmati dan mengeksplore wisata yang ada di Sulawesi Tenggara serta mendapatkan penganugrahan sertifikat penghargaan yang diberikan oleh Presiden ACEI, Ahmad Fahrur Rozi. S.Ked. dan Bupati Konawe Utara, H. Ruksamin.
“Semoga Ekspedisi Bahari Indonesia ini mampu memberikan inspirasi bagi pemuda-pemudi di Indonesia untuk berani terjun langsung ke masyarakat di desa-desa. Karena sudah saatnya cinta yang mempersatukan kita sehingga tidak ada lagi sekat antara aku, kamu maupun mereka, seperti yang dikatakan oleh Bapak Moh. Hatta bahwa ‘Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin di desa’,” ujar Luthfi Ridzki Fakhrian, Rabu (12/12/2021). (*)