Asia Tenggara Lemah dalam Ketahanan Covid-19

155
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

 

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Tingkat ketahanan kawasan Asia Tenggara dalam menghadapi Pandi Covid-19 dinlai sangat lemah. Melansir dari asiatoday.id, setidaknya hal itulah tergambar dari laporan Ketahanan Covid-19 Bloomberg, yang menunjukkan Asia Tenggara menjadi wilayah terburuk pada paruh kedua 2021 lantaran tingkat vaksinasi yang tertinggal.

Dalam laporan tersebut, negara seperti Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam tercatat masuk dalam 10 peringkat terbawah dari kawasan Asia Tenggara.

“Dengan kembali tingginya wabah membuat ekonomi mereka yang bergantung pada ekspor terguncang,” demikian dikutip dari Bloomberg pada Jumat (26/11/2021).

Bloomberg mencatat bahwa setiap negara mengalami perubahan peringkat secara fluktuatif, yang berarti tidak negara yang sanggup mempertahankan kesuksesannya dalam menghadapi pandemi.

Selandia Baru dan Singapura yang pernah menjadi No. 1 dalam membendung virus pada 2020 langsung merosot ketika varian delta menyusup ke benteng Covid Zero mereka, yang diikuti lockdown dan pembatasan.

Sementara AS yang berhasil menjadi No. 1 pada Juni – dan Israel sebagai negara dengan pertumbuhan vaksinasi tercepat pada awal tahun ini, akhirnya terperososk ketika virus merebak selama musim panas. Negara-negara seperti Meksiko dan Brasil menduduki peringkat terendah hingga awal 2021 ketika virus menghantam populasinya, tetapi Amerika Latin telah menghindari delta terburuk berkat vaksinasi dan kekebalan alami tingkat tinggi.

Namun, beberapa negara cukup konsisten, dimana mereka tidak pernah mencapai No. 1 dari 53 peringkat ekonomi, tetapi mereka juga tidak pernah jatuh di bawah peringkat 26.

Ketujuh negara ini adalah Norwegia, Denmark, Finlandia, Uni Emirat Arab, Kanada, Korea Selatan, dan Swiss.

“Jaring pengaman perawatan kesehatan yang kuat dan kohesi masyarakat adalah denominator umum di antara tujuh negara,” seperti dikutip dari laporan tersebut.

Kepercayaan pada pemerintah dan kesediaan masyarakat untuk mengikuti aturan membantu mengendalikan virus. Kekayaan relatif negara-negara ini juga membuat mereka bisa membeli pasokan vaksin pertama.

Sementara itu, sembilan negara seperti Argentina, Iran, Meksiko, Brasil, Peru, Polandia, Nigeria, Pakistan, dan Afrika Selatan tidak pernah mencapai peringkat di atas titik tengah. Negara ini menjadi yang paling merasakan dampak buruk dari pandemi dari segi infeksi dan banyak yang masih berjuang di tengah akses vaksin yang terbatas. (ATN)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU