BPS: Ekonomi Sultra Triwulan III Tumbuh Positif
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Di tengah guncangan pandemi Covid-19, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan bahwa kondisi ekonomi Sultra pada triwulan III menunjukkan angka tumbuh positif jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS) Sultra, Agnes Widiastuti mengatakan, ada beberapa indikator strategis terkini yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi Sultra pada triwulan III tahun 2021. Diantaranya besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III tahun 2021 mencapai Rp35,46 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp24,68 triliun.
“Meski di tengah pandemi Covid-19, ekonomi Sultra pada triwulan III tahun 2021 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 4,35 persen (q-to-q),” ungkapnya, pada Jumat, (12/11/2021).
Dijelaskannya pula, dari sisi produksi, lapangan usaha konstruksi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 23,03 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan Modal tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,16 persen.
Agnes menambahkan, ekonomi Sultra triwulan III-2021 terhadap triwulan III-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 3,97 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,06 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 62,76 persen.
“Kemudian untuk ekonomi Sultra sampai dengan triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 2,78 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 8,08 persen,” imbuhnya.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 87,70 persen. Kemudian dari sisi produksi, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi paling dominan terhadap PDRB Sultra sebesar 22,53 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontribusi paling dominan terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 50,37 persen.
Selain itu, pihaknya juga terus mengimbau untuk masyarakat tetap menaati protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari agar pandemi segera berakhir. Terus melakukan gerakan 5M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas agar masyarakat bisa beraktifitas seperti sediakala. Kemudian jika pandemi berakhir maka perekonomian ikut membaik.
Reporter: Sri Ariani
Editor: Wulan